Erupsi Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 1 Juni 2021, Gempa Guguran Terjadi 21 Kali

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis laporan aktivitas Gunung Merapi, Selasa (1/6/2021).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Twitter BPPTKG
ILUSTRASI Visual Gunung Merapi yang teramati dari PGM Selo, Sabtu (29/5/2021). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis laporan aktivitas Gunung Merapi, Selasa (1/6/2021).

Pengamatan dilakukan sejak pukul 00:00-06.00 WIB.

Secara meteorologi, cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 18-20 °C, kelembaban udara 69-83 % dan tekanan udara 872-944 mmHg.

Secara visual, gunung terlihat jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. 

Baca juga: Pemkab Kulon Progo Gelar Peringatan Hari Lahir Pancasila 2021, Ini Harapan untuk Masyarakat

Sementara, untuk kegempaan, guguran terhitung terjadi 21 kali, dengan amplitudo 3-8 mm, dengan durasi 14-99 detik.

Hembusan terjadi sebanyak empat kali dengan amplitudo 4-12 mm, durasi 19-32 detik.

Gempa hybrid atau fase banyak terhitung sebanyak tiga kali, dengan amplitudo 3-5 mm, S-P 0.6-0.8 detik, durasi 5-9 detik.

Menurut Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Adapun area yang terdampak adalah Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.

Pada sektor tenggara yaitu Sunga Gendol juga akan terdampak.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya,” katanya.

Masyarakat diminta agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. 

Baca juga: Polres Klaten Gelar Upacara Serah Terima Jabatan Kapolsek Ceper

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. 

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. 

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” katanya. (ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved