Tracing Lanjutan dari Klaster Halal Bihalal, 42 Warga Nglempong dan Degolan Jalani Swab

Petugas tracer dari Puskesmas Ngemplak I, terus berupaya untuk memutus mata rantai penularan klaster halalbihalal yang merebak di dusun Nglempong

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
who.int
Berita Update Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Petugas tracer dari Puskesmas Ngemplak I, terus berupaya untuk memutus mata rantai penularan klaster halalbihalal yang merebak di dusun Nglempong dan dusun Degolan, Kalurahan Umbulmartani, Kapanewon Ngemplak, Sleman.

Setelah swab massal didapati 39 warga di dua dusun tersebut positif, tracing lanjutan generasi ketiga dilakukan.

Hasilnya, petugas menemukan ada 42 orang yang diketahui kontak erat dengan pasien yang dinyatakan positif tersebut. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Klaster Perkantoran Muncul di Gantiwarno Klaten, Pelayanan Ditutup Dua Hari

"Hari ini sudah dilangsungkan swab lanjutan, kepada 42 warga kontak erat kasus Nglempong dan Degolan," kata Kepala Puskesmas Ngemplak I, dr. Seruni A. Susila, Senin (31/5/2021). 

Swab dilaksanakan di Puskemas Ngemplak I. Selain kepada puluhan warga Nglempong dan Degolan, swab Polymerase Chain Reaction (PCR) itu juga diikuti oleh 19 warga, beda kasus penularan, dari dusun dan Kalurahan lain. Sehingga totalnya ada 61 orang, yang mengikuti swab. 

Saat ini, sampel sudah dikirim untuk dilakukan pemeriksaan di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Provinsi DIY.

"Sampel sudah dikirim ke BLKK Provinsi," terang dia. 

Diketahui, sebanyak 52 warga Kalurahan Umbulmartani di dua dusun, yaitu Nglempong dan Degolan, dinyatakan positif Covid-19 dari klaster halal bihalal.

Kasus penularan di dusun Nglempong ini bermula pada tanggal 19 Mei 2021. Saat itu, ada satu warga yang dirawat di Rumah Sakit dan dinyatakan positif Covid-19.

Selang sehari berikutnya, warga di beda RT ternyata positif juga. Setelah ditracing, ditemukan ada 5 warga yang bergejala dan positif.

Baca juga: 27 Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kulon Progo Ikuti Sosialisasi Alat Pencacah Daun Jati

Mereka, tidak ada hubungan kekeluargaan dan rata-rata mulai bergejala, seperti tidak enak badan, batuk - pilek, sejak tanggal 17 Mei 2021. 

Tim tracer kemudian menelusuri peristiwa seminggu ke belakang. Ternyata, seminggu yang lalu warga setempat sempat melaksanakan kegiatan keagamaan bersama.

Bahkan, saat lebaran, warga satu dengan lainnya saling berkunjung dan terjadi kontak fisik. Dari 5 kasus aktif ditracing lagi dan ditemukan 7 kasus dan total awalnya ada 12 warga yang positif. 

Sementara di dusun sebelahnya, Degolan, kasus pertama muncul tanggal 23 Mei. Saat itu ada satu warga yang positif.

Warga tersebut diketahui pernah mengikuti kegiatan kunjung mengunjungi saat lebaran bersama warga Nglempong lainnya.

Kini, di Degolan, total ada lima warga positif dari dua rumah. Sedangkan di Ngemplong, total ada 47 warga positif dari 17 rumah. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved