Kabupaten Bantul

Respon Pemkab Bantul Soal Wisatawan Dipaksa Bayar Rp20 Ribu Saat Duduk di Gubuk di Parangtritis

Respon Pemkab Bantul Soal Wisatawan Dipaksa Bayar Rp20 Ribu Saat Duduk di Gubuk di Parangtritis

TRIBUNJOGJA/ Ahmad Syarifudin
ILUSTRASI : Sejumlah wisatawan sedang berlibur di Pantai Parangtritis saat libur Natal 2020. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul meminta pelaku wisata bisa menjaga Sapta Pesona agar wisatawan merasa aman dan nyaman saat berwisata ke Kabupaten Bantul.

Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Annihayah mengatakan saat ini Dinas Pariwisata dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tengah gencar menata kawasan pariwisata, khususnya Pantai Parangtritis.

Pihaknya pun tidak segan memberikan sanksi pada pelaku wisata yang melanggar aturan. 

"Saat ini kami sedang gencar menata, misalnya pedagang yang berjualan di tempat yang tidak seharusnya. Kemarin langsung kami tindak, termasuk mengangkut barang dagangannya,"katanya, Senin (31/05/2021).

Menurut dia perilaku pelaku wisata yang tidak terpuji dapat mencoreng citra pariwisata Kabupaten Bantul.

Seperti halnya yang dilakukan oleh oknum yang meminta uang Rp20.000 pada wisatawan yang duduk di sebuah gubuk di Pantai Parangtritis

Peristiwa tersebut menjadi perbincangan di media sosial. Sebab tidak ada tulisan yang mengharuskan wisatawan membayar Rp20.000 per orang ketika duduk di tempat tersebut. 

"Hal seperti itu tidak dibenarkan ya, karena bisa mencoreng citra pariwisata Kabupaten Bantul. Kemarin sudah surat edaran dari Kepala Dinas Pariwisata, boleh berusaha, tetapi harus mematuhi rambu-rambu. Misalnya dengan memasang daftar harga atau tarif layanan, termasuk menjaga Sapta Pesona,"terangnya. 

Baca juga: Waspadai Gelombang Tinggi, SAR Parangtritis Imbau Wisatawan Tidak Terlalu ke Tengah

Baca juga: VIRAL Video Underpass Kentungan di Sleman Jadi Sungai, Berikut Fakta Tentang Proyek Tersebut

Ia melanjutkan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul terbuka dengan usulan dan kritik dari wisatawan.

Sebab dapat membangun pariwisata Bantul menjadi lebih baik. Namun kritik dan saran tersebut sebaiknya disampaikan langsung pada Dinas Pariwisata. 

"Bisa melalui website kami. Sehingga kami juga bisa segera menindaklanjuti laporan maupun aduan dari wisatawan,"lanjutnya.

Pihaknya juga akan terus melalukan sosialisasi dan edukasi pada pelaku wisata di wilayah Bantul, agar tetap menjaga Sapta Pesona. 

"Kami selalu sampaikan imbauan melalui paguyuban-paguyuban. Tetapi memang masih ada oknum yang berbuat menyimpang. Kami akan terus lakukan sosialisasi dan edukasi melalui paguyuban-paguyuban,"tutupnya. (Tribunjogja/Christi Mahatma Wardhani)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved