Buat Inovasi Siperkasa, DPPKP Bantul Bantu Petani Selesaikan Masalah Pasca Panen

Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DPPKP) meluncurkan inovasi pertanian bernama Siperkasa atau Sistem Penjemuran Karya Santosa.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
UPT Balai Benih Pertanian DPPKP Bantul
Dinas Pertanian, Pangan, dan Kelautan (DPPKP) Kabupaten Bantul meluncurkan inovasi pertanian berupa Siperkasa (Sistem Penjemuran Karya Santosa) untuk memudahkan petani menjemur hasil panen pascapanen 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DPPKP) meluncurkan inovasi pertanian bernama Siperkasa atau Sistem Penjemuran Karya Santosa.

Inovasi tersebut membantu proses penjemuran petani pasca panen.

Inovasi tersebut dibuat oleh Budi Santosa, yang tak lain adalah Kepala UPT Balai Benih Pertanian (BPP) DPPKP Kabupaten Bantul.

Baca juga: Kronologi Dua Wisatawan Tewas di Pantai Banyu Meneng, Jatuh dari Tebing lalu Terhempas Ombak

Budi mengatakan inovasi tersebut muncul karena dirinya menerima keluhan dari petani yang merugi akibat kesulitan petani pasca panen.

Terutama saat musim hujan, petani kesulitan menjemur hasil panennya, baik padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan lain-lain.

Menurut dia, pascapanen adalah proses yang sangat penting, sebab dapat memengaruhi kualitas panenan.

Dengan demikian petani meningkatkan nilai jual hasil panen.

"Karena saat musim hujan, petani kesulitan untuk menjemur. Ada petani yang menyampakian kerugian sampai puluhan juta. Kan kasihan petani, apalagi kadang dijual murah langsung di sawah," katanya, Senin, (31/05/2021).

Ia mengungkapkan inovasi tersebut tercipta secara tidak sengaja. Saat itu ia akan pulang dan membawa benih padi, kemudian ia memakai jas hujan.

Sesampainya di rumah, padi tersebut justru kering.

"Setelah itu saya merekayasa dan mencoba sistem pengeringan dengan tenda, yang ada sirkulasi udaranya. Jadi saya buat pakai terpal itu, seperti tenda, di dalamnya malah panas," ungkapnya.

Setelah diterapkan, inovasi Siperkasa justru memiliki banyak keunggulan. Melalui Siperkasa, petani dapat mempersingkat waktu penjemuran.

Baca juga: Jaringan Masyarakat Sipil Yogya Gaungkan Menolak Pelemahan KPK Lewat Diskusi dan Pameran Seni

Sebab hawa panas dalam tenda terjaga dan petani tidak perlu repot mengangkut hasil panen karena hujan.

Sistem penjemuran dengan tenda juga dapat mengurangi operasional, sebab biaya pembuatan murah.

Keunggulan lainnya adalah, Siperkasa dapat dibuat dimana saja.

"Prinsipnya efektif, efisien, ekonomis, fleksibel, dan ramah lingkungan. Dan yang paling penting adalah menjaga kualitas hasil panen. Kuantitas juga terjaga. Petani juga nggak usah menjemur di pinggir jalan lagi, yang bisa mengganggu kendaraan," ujarnya.

Ia berhapa inovasi Siperkasa dapat dimanfaatkan dengan baik oleh petani, sehingga petani tidak merugi.

Ia juga berharap petani bisa menjual hasil panne dengan tteap menjaga kualitas, sehingga dapat meningkatkan nilai jual. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved