Lewat Table Top, Dispar Bantul Berhasil Catatkan Transaksi Senilai Rp200 Juta
Melalui acara tersebut, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul mempertemukan seller dengan buyer.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Joko Widiyarso
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Belum lama ini Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul menggelar acara Table Top.
Melalui acara tersebut, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul mempertemukan seller dengan buyer.
Kasi Promosi dan Pelayanan Informasi Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Markus Purnomo Adi mengatakan ada 20 seller atau pelaku pariwisata di Kabupaten Bantul yang terlibat.
Sedangkan buyer adalah travel agent hingga pusat oleh-oleh di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
"Table Top bertajuk Kotagede Amazing Race, dilaksanakan selama dua hari, Selasa (25/05) dan Rabu (26/05). Sebelumnya kami hanya menjadi peserta, dan saat ini pertama kalinya kami menjadi penyelenggara," katanya, Minggu (30/05/2021).
Ia mengungkapkan selama dua hari kegiatan, terjadi transaksi yang cukup besar antara seller dan buyer. Transaksi yang terjadi mencapai Rp200 juta.
Transaksi tertinggi adalah kerajinan batik kayu Krebet dan kerajinan kulit Manding oleh pusat oleh-oleh Brawijaya Malang.
Selanjutnya ada Hotel Ros In dan Tembi Rumah Budaya oleh Cirebon Tour.
"Transaksi yang terjadi selama dua sekitar Rp200 juta. Transaksi yang paling tinggi kerajinan batik kayu Krebet dan kerajinan kulit Manding. Nilai transaksi sekitar Rp80 juta. Kemudian Hotel Ros In dan Tembi Rumah Budaya, nilainya Rp50 juta," ungkapnya.
Meski baru pertama kali menyelenggarakan Table Top, namun respons buyer sangat bagus.
Sebab baru pertama kali buyer mengalami Table Top dipadu dengan amazing race yang dilakukan dalam bus.
Melalui acara tersebut, buyer diajak menikmati langsung objek wisata hingga kuliner khas Bantul.
"Buyer sangat tertarik. Ada usulan untuk mengagendakan kegiatan ini (Table Top) lebih lama lagi," ujarnya.
Pihaknya pun siap menindaklanjuti usulan tersebut. Sebab Dispar Bantul juga berharap kegiatan Table Top bisa diagendakan rutin. Sehingga bisa lebih banyak seller dan buyer yang terlibat.
"Dispar akan mengusulkan kegiatan tersebut. Karena itu (diagendakan rutin) juga menjadi harapan seller dan buyer, meskipun pasti pelakunya akan berganti," tambahnya. (maw)