Klaster Halal Bihalal Umbulmartani
Klaster Halal Bihalal, Tracing Terus Dilakukan Setelah 52 Warga Umbulmartani Sleman Positif Covid-19
"Jadi sekarang kami melanjutkan tracing generasi ketiga. Kami cari terus. Setiap ada kasus baru, selalu tracing lagi," kata Kepala Puskemas Ngemplak
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sebanyak 52 warga Kalurahan Umbulmartani di dua dusun, yaitu Nglempong dan Degolan, dinyatakan positif Covid-19 dari klaster halal bihalal.
Saat ini, tim tracer dari Puskemas Ngemplak I terus melakukan tracing lanjutan untuk melacak kontak erat, dan memutus mata rantai penularan.
"Jadi sekarang kami melanjutkan tracing generasi ketiga. Kami cari terus. Setiap ada kasus baru, selalu tracing lagi," kata Kepala Puskemas Ngemplak I, dr Seruni Angraeni Susila, Jumat (28/5/2021).
Baca juga: FKKP Jalan Perwakilan Beri Sanksi Peringatan Keras Kepada Pedagang Pecel Lele Viral
Nantinya, kata Seruni apabila kontak erat yang ditemukan jumlahnya cukup banyak, maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan kembali swab massal di dusun tersebut. Namun, berbeda jika tracing jumlahnya kecil dan terbatas.
"Kami cukup undang warga ke Puskemas untuk swab PCR," ujar dia.
Diketahui, swab massal yang dilakukan di dusun Nglempong, Padukuhan Ngemplak II, Kalurahan Umbulmartani pada Kamis (27/5/2021) kemarin, dari total 304 warga, sebanyak 39 orang dinyatakan positif Covid-19.
Jumlah tersebut, bukan hanya berasal warga Nglempong saja, namun ada juga warga dusun sebelahnya, Degolan.
Rinciannya, 35 warga Nglempong dan 4 warga Degolan. Kasus yang ditemukan di dua dusun tersebut, dipastikan saling terhubung dan menjadi klaster halal bihalal.
"Sekarang kasus corona di dua dusun itu, sudah menjadi klaster halal bihalal. Karena jumlahnya sudah cukup besar," tuturnya.
Kasus covid-19 di dusun Nglempong ini bermula pada tanggal 19 Mei 2021. Saat itu, ada satu warga yang dirawat di Rumah Sakit dan dinyatakan positif Covid-19.
Selang sehari berikutnya, warga di beda RT ternyata positif juga.
Setelah ditracing, ditemukan ada 5 warga yang bergejala dan positif. Mereka, tidak ada hubungan kekeluargaan dan rata-rata mulai bergejala, seperti tidak enak badan, batuk - pilek, sejak tanggal 17 Mei 2021.
Tim tracer kemudian menelusuri peristiwa seminggu ke belakang. Ternyata, seminggu yang lalu warga setempat sempat melaksanakan kegiatan keagamaan bersama.
Bahkan, saat lebaran, warga satu dengan lainnya saling berkunjung dan terjadi kontak fisik. Dari 5 kasus aktif ditracing lagi dan ditemukan 7 kasus. Hingga kini, totalnya ada 12 warga yang positif.
Sementara di dusun sebelahnya, Degolan, kasus pertama muncul tanggal 23 Mei. Saat itu ada satu warga yang positif. Warga tersebut diketahui, pernah mengikuti kegiatan kunjung mengunjungi saat lebaran bersama warga Nglempong lainnya. Kini, di Degolan, total ada lima warga positif dari dua rumah. Sedangkan di Ngemplong, total ada 47 warga positif dari 17 rumah.