Warung Apung Rawa Jombor Klaten Bakal Dipindah ke Daratan, Begini Tanggapan Pengunjung
Pengunjung obyek wisata Rawa Jombor, Kabupaten Klaten menanggapi beragam terkait rencana pemindahan warung apung Rawa Jombor ke daratan.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pengunjung obyek wisata Rawa Jombor, Kabupaten Klaten menanggapi beragam terkait rencana pemindahan warung apung Rawa Jombor ke daratan.
Pengunjung mengaku mendukung rencana tersebut namun ada juga meminta rencana pemindahan tersebut dikaji ulang.
Sebagaimana diketahui, rencana pemindahan warung apung Rawa Jombor tersebut ke daratan dilakukan agar kawasan Rawa Jombor lebih tertata.
Baca juga: Dosen dari 6 Perguruan Tinggi di Bantul Mulai Jalani Vaksinasi Covid-19
Raharjo (43) seorang pengunjung warung apung mengaku setuju dengan adanya penataan di kawasan Rawa Jombor tersebut.
"Saya setuju kalau ditata itu kan agar terlihat lebih rapi dan bersih. Tapi ya perlu dikaji ulang juga agar tak ada yang merasa dirugikan," ucapnya saat ditemui Tribun Jogja di Rawa Jombor, Selasa (25/5/2021).
Ia mengaku cukup sering berkunjung ke Rawa Jombor tersebut bersama keluarganya, apalagi saat momen-momen libur.
"Lumayan sering, tahun ini saja kami sudah tiga kali berkunjung ke sini, warung apung ini makanannya enak-enak semua," katanya.
Pengunjung lainnya, Subekti (38) juga tidak keberatan jika kawasan Rawa Jombor dilakukan penataan oleh pemerintah.
"Kalau semua itu tujuannya untuk perbaikan obyek wisata ini kita mendukung saja. Tapi jangan sampai ada yang merasa dirugikan," ucapnya.
Samsir (62), seorang pengelola warung apung di Rawa Jombor mengaku sudah mengikuti sosialisasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten terkait rencana penataan kawasan dan pemindahan warung apung Rawa Jombor tersebut.
"Sudah ada sosialisasi tapi belum ada kesepakatan dari pedagang dan pemerintah," ujarnya.
Ia berharap, penataan warung apung tidak sampai dipindah ke daratan karena dinilai sudah jadi ikon wisata Rawa Jombor Klaten.
"Saya saat sosialisasi meminta warung apung tidak dipindah ke daratan tapi ditata sesuai zonasi," katanya.
Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 25 Mei 2021: Ada 215 Kasus Baru, 10 Orang Dilaporkan Meninggal
Ia mengatakan jika dirinya sejak tahun 1998 mulai membuka usaha kuliner warung apung di Rawa Jombor tersebut.
Saat ini, kata dia, penjualan memang belum stabil karena pandemi COVID-19.
"Penjualan belum stabil, tapi sudah agak lumayan ramai," ucapnya. (Mur)