Kabupaten Kulon Progo
Pembangunan Borobudur Highland Terus Dikebut, BOB Minta Dukungan Masyarakat
Pengembangan Borobudur Highland sebagai kawasan pariwisata terpadu di perbukitan menoreh terus dikebut.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pengembangan Borobudur Highland sebagai kawasan pariwisata terpadu di perbukitan menoreh terus dikebut.
Untuk itu, Badan Otorita Borobudur (BOB) sebagai pelaksana meminta dukungan dari masyarakat sekitar.
Sehingga ke depannya Borobudur Highland bisa menjadi lokomotif ekonomi untuk daerah di sekitarnya.
Direktur Utama BOB, Indah Juanita mengatakan pembangunan kawasan terpadu bukan sesuatu yang mudah.
Mulai dari aksesibilitas dan mobilisasi alat berat serta meyakinkan masyarakat tetap aman dan beraktivitas.
Baca juga: Geliatkan Event Pariwisata, BOB dan MASATA Kolaborasi Gulirkan Borobudur Duathlon
Oleh sebab itu, dalam setiap tahapan pihaknya akan melaksanakan musyawarah dengan masyarakat setempat.
"Kami sebagai pihak pemerintah pusat selalu berkoordinasi dengan kalurahan sebagai pemerintah terkecil yang memiliki tugas untuk mengayomi ribuan masyarakatnya. Sebab di dalam kawasan ini terdapat kearifan lokal yang sangat bagus dijadikan edukasi juga. Sehingga kami memastikan tetap melestarikannya," kata Indah dalam keterangannya, Selasa (25/5/2021).
Perlu diketahui, letak Borobudur Highland berbatasan antara Desa Pagerharjo, Kabupaten Kulon Progo dengan Desa Sedayu dan Benowo, Kabupaten Purworejo.
Bahkan di dalamnya terdapat para pengelola off road, penderes nira, pakan ternak, getah pinus dan kayu bakar.
Indah menyampaikan, belum lama ini dalam rapat di tingkat menteri di Manohara, Borobudur bahwa aksesibilitas ke kawasan itu akan ditingkatkan oleh Kementerian PUPR melalui Keputusan Presiden (Kepres).
Bahkan BOB akan mendapatkan status Badan Layanan Umum untuk mendorong investasi, serapan tenaga kerja serta manfaat ekonomi yang lebih luas.
Sementara Direktur Keuangan, Umum dan Komunikasi Publik BOB, Sigit Widiyanto menambahkan anggaran untuk pengembangan kawasan Borobudur Highland juga selalu dikomunikasikan dengan pusat sehingga komprehensif.
Baca juga: Garap Potensi Wisata Yogya Barat, BOB Rampungkan Masterplan Borobudur Highland
Sebab mencakup pembangunan fisik dan SDM sehingga tidak ada pihak yang dirugikan oleh pembangunan zona otorita.
Sebelumnya, Asekda II Bidang Perekonomian dan SDA, Setda Kulon Progo, Bambang Tri Budi Hartono berharap pengembangan kawasan ini dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar khususnya Kulon Progo.
Sebab, dari sisi sumber daya manusia (SDM) kawasan ini akan menyerap sejumlah tenaga kerja.
Serta dari sisi produk UMKM lebih disiapkan dari kualitas, kuantitas dan pengemasan sehingga dapat menarik wisatawan asing maupun lokal.
Selain itu, potensi budaya yang ada juga harus dibangun dan diperdayakan.
"Jadi masyarakat yang hadir di Kulon Progo dan menuju ke Borobudur Highland tidak hanya sekadar lewat. Sehingga perlu adanya koneksi antara BOB dan Pemkab Kulon Progo," ucapnya. ( Tribunjogja.com )