Minggu Malam, Merapi Muntahkan Guguran Lava Pijar Tiga Kali Sejauh 1,5 Km
Minggu Malam, Merapi Muntahkan Guguran Lava Pijar Tiga Kali Sejauh 1,5 Km
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih menunjukkan aktivitas tinggi hingga pagi ini (Senin, 24/5/2021).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menyampaikan pada periode pengamatan (Minggu, 23/5/2021) malam mulai pukul 18.00-24.00 WIB, teramati 3 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 m ke arah barat daya.
"Gunung tampak jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati," lanjut Hanik, Senin (24/5/2021).
Pada periode tersebut, cuaca Merapi berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 18-21°C, kelembaban udara 75-79 persen, dan tekanan udara 873-918 mmHg.
Selain itu, terjadi beberapa aktivitas kegempaan di antaranya 43 gempa guguran, 4 gempa hembusan, 20 gempa hybrid/fase banyak, dan 2 gempa vulkanik dangkal.
Sementara itu, pada periode Senin (24/5/2021) mulai pukul 00.00-06.00 WIB, gunung tampak jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 25 m di atas puncak kawah," ungkap Hanik.
Baca juga: BREAKING NEWS : Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1500 Meter Siang Tadi
Baca juga: Pengamatan Seminggu Terakhir, BPPTKG: Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Masih Cukup Tinggi
Pada periode ini, cuaca Merapi berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14-21°C, kelembaban udara 71-85 persen, dan tekanan udara 655.1-708 mmHg.
Aktivitas kegempaan yang terjadi di antaranya 40 gempa guguran, 4 gempa hembusan, dan 3 gempa hybrid/fase banyak.
Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkap Hanik.
Ia menambahkan, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.
Selain itu, pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tandas Hanik. (Tribunjogja/Maruti Asmaul Husna)