Taman Budaya Gunungkidul Diproyeksikan Rampung Lebih Awal dari Target
Penyelesaian kompleks Taman Budaya Gunungkidul (TBG) tengah dikebut Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Penyelesaian kompleks Taman Budaya Gunungkidul (TBG) tengah dikebut Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) setempat.
Rampungnya pembangunan diproyeksi lebih awal dari target.
Kepala Seksi (Kasi) Bangunan Gedung dan Tata Bangunan, DPUPRKP Gunungkidul, Nanang Irawanto menyampaikan bahwa sesuai kontrak dengan rekanan, pengerjaan berakhir pada Juni 2021.
Baca juga: Nilai ASPD Bakal Dijadikan Salah Satu Alat Seleksi dalam PPDB 2021/2022 di DI Yogyakarta
"Namun diperkirakan penyelesaian bisa lebih cepat dari kontrak yang seharusnya," kata Nanang pada wartawan, Jumat (21/05/2021).
Menurutnya, mayoritas pengerjaan TBG saat ini sudah selesai. Adapun kini pengerjaan berfokus pada penyelesaian bangunan joglo serta perbaikan patung yang menjadi simbol kompleks TBG.
Nanang mengatakan perbaikan patung dilakukan karena ternyata belum ada kesesuaian dengan desain awal. Ia memperkirakan pembangunan joglo dan perbaikan patung bisa selesai bersamaan.
"Kemungkinan akhir Mei ini pengerjaan dua bagian tersebut selesai dilakukan," ungkapnya.
Pembangunan kompleks TBG sendiri menelan biaya sebesar Rp132.071.065.832,00. Adapun pengerjaannya sudah dilakukan sejak 2018 lalu dengan skema tahun jamak (multiyears).
Pasca rampung, nantinya bangunan akan diisi dengan furnitur hingga alat perkantoran. Meskipun demikian, pengadaan tersebut jadi wewenang dari Dinas Kebudayaan (Disbud) Gunungkidul.
"Kami hanya berwenang dalam hal pembangunan fisik saja," kata Nanang.
Baca juga: Apa Pengertian Gencatan Senjata yang Sedang Dilakukan Palestina dan Israel? Ini Penjelasannya
Terpisah, Ketua Komisi D, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul Supriyadi berharap TBG nantinya benar-benar dimanfaatkan sebagaimana fungsinya.
Ia menilai TBG akan menjadi simbol kebudayaan Gunungkidul. Namun pada sisi lain, kompleks tersebut akan sangat bermanfaat bagi para pelaku seni lokal.
"Sebisa mungkin berbagai program-program kebudayaan bisa terealisasi lewat TBG," kata Supriyadi.
Ia pun berharap nantinya TBG bisa dijadikan sebagai media promosi tentang kebudayaan khas Gunungkidul. Sebab dengan begitu warisan seni budaya kabupaten ini bisa dikenal lebih luas. (alx)