BREAKING NEWS: Klaster Wirobrajan Kota Yogyakarta Semakin Meluas, Total 37 Kasus Covid-19
Sebaran virus corona dari sebuah RT di wilayah Wirobrajan, Kota Yogyakarta semakin meluas. Per hari ini, Jumat (21/5/2021), tercatat muncul tambahan
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebaran virus corona dari sebuah RT di wilayah Wirobrajan, Kota Yogyakarta semakin meluas. Per hari ini, Jumat (21/5/2021), tercatat muncul tambahan tujuh orang lagi yang terpapar.
Sehingga, dari klaster tersebut, telah ditemukan 37 kasus positif Covid-19.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, temuan tujuh kasus teranyar itu, berasal dari hasil testing terhadap 39 orang berstatus kontak erat pada Selasa (18/5/2021) lalu.
Ia memastikan, seluruhnya tidak menunjukkan gejala (OTG).
Baca juga: Tiap Pagi Buruh Tani di Sleman Luangkan Waktu Berdiri Sikap Sempurna Menyanyikan Indonesia Raya
"Jadi, sekarang seluruhnya ada 37 kasus. Dari 39 yang kita test PCR tersebut, masih ada sembilan orang yang belum keluar hasilnya, baru hari ini mungkin. Mudah-mudahan, tidak ada perkembangan lagi," ungkapnya.
Heroe pun menjelaskan, sejauh ini, proses tracing sudah dihentikan, karena pihaknya tidak menemukan lagi kontak erat dari pasien positif.
Hanya saja, lanjutnya, tracing dapat dilanjutkan kembali jika ada tambahan kasus dari sembilan orang, yang belum keluar hasil PCR test-nya.
"Tujuh (kasus baru) itu kan pengembangan dari kontak erat yang kemarin, sehingga tidak ada tracing lagi. Jadi, mungkin tidak ada testing lagi di Wirobrajan," katanya.
"Sebagian besar yang positif sekarang juga sudah selesai isolasinya. Tapi, sepertinya masih zona merah di sana. Jadi, mungkin masih ada pengetatan aktivitas di wilayah itu," tambah Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut.
Baca juga: Taman Budaya Gunungkidul Diproyeksikan Rampung Lebih Awal dari Target
Berkaca dari kasus itu, Heroe pun sudah menginstruksikan kepada seluruh RT dan RW, melalui posko PPKM Mikro di wilayahnya, untuk memonitor pergerakan keluar masuk.
Menurutnya, kedatangan orang dari luar daerah yang berstatus zona merah, tetap harus diwaspadai.
"Makanya, ini meski masa penyekatan sudah lewat. Tetapi, untuk di posko PPKM Mikro tetap jalan. Sampai sekarang mereka masih rutin melaporkan, ya, kita mengandalkan perlindungan warga dari posko itu," ucapnya.
Orang nomor dua di kota pelajar tersebut juga memberi instruksi pada instansi-instansi di bawah naungan Pemkot Yogyakarta, supaya lebih berhati-hati saat menerima tamu, atau kunjungan, dari daerah berisiko tinggi.
"Dalam rapat dinas kemarin juga sudah kami instruksikan, agar instansi-instansi bisa lebih selektif ya, terhadap tamu yang dari zona merah," pungkas Heroe. (aka)