Pembunuhan Bocah di Temanggung
Kades Bejen Beberkan Kronologi Lengkap Kematian Bocah 7 Tahun di Temanggung
Mayat A terungkap setelah paman korban menanyakan kepada orang tua korban karena A sudah jarang terlihat.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, TEMANGGUNG - Kades Bajen, Kecamatan Bajen, Kabupaten Temanggung Sugeng merasa terpukul atas terungkapnya penyebab kematian bocah berinisial A yang meninggal karena ditenggelamkan di bak mandi setelah orang tuanya berkonsultasi ke seorang dukun.
Dari pengakuan Sugeng, mayat A terungkap setelah paman korban menanyakan kepada orang tua korban karena A sudah jarang terlihat.
Setiap paman korban menanyakan kepada M yang tak lain adalah ayah korban, dirinya selalu memberikan jawaban yang berbelit.
"Setiap ditanya anakmu itu dimana kok gak pernah kelihatan? Pak Marsudi selalu jawab ada di rumah embahnya (kakeknya)," kata Sugeng, kepada Tribunjogja.com, Selasa (18/5/2021).
Baca juga: Seorang Bocah 7 Tahun di Temanggung Dibunuh Orangtua Sendiri, Mayat Disimpan di Kamar Selama 4 Bulan
Perasaan kehilangan A pun turut dirasakan oleh kakek korban yang kini menetap di Desa Congkrang.
Pasalnya, setiap kali ayah korban datang ke rumah kakek dari A, sang ayah selalu tidak mengajak A.
"Setiap kali datang ke rumah mbahnya yang di Congkrang, mbah e selalu tanya A mana? Jawabnya A baru main mbah, A masih ngaji mbah," jelas Sugeng.
Karena sang paman dan kakek A sama-sama merasa kehilangan, akhirnya pada saat lebaran hari kedua, paman korban tak kuasa menahan perasaan ingin jumpa dengan A.
Paman korban kemudian mendatangi rumah kakek A di Desa Congkrang, dengan tujuan ingin menjenguk keponakannya itu.
"Di sana pamannya ini nanya. Mbah, A mana saya pengen lihat ais, kok suwe gak dolan neng Bajen (kok lama gak main ke Bajen). Mbahnya kaget, loh A tidak di sini. Sudah lama gak ke sini," paparnya.
Masih kata Sugeng, karena jawaban orang tua korban dianggap oleh kakek dan paman korban mencurigakan, akhirnya kakek korban memutuskan untuk mendatangi rumah M.
"Di sana pM ditanya sama mbahnya A. Mana A? M menjawab ada di rumahnya H (tersangka-red)," kata dia.
Singkat cerita, kakek korban menyuruh M untuk menelepon H dan diminta untuk segera datang ke rumah karena ditunggu oleh kakek korban.
Sesampainya di rumah M, H dan M menjelaskan kondisi serta keberadaan A yang saat itu berada di dalam kamar dengan kondisi tubuh ditutupi sebujur kain.
"Setelah ada negosiasi akhirnya kakek A ini disuruh lihat A di kamarnya. Begitu membuka pintu, kakeknya ini kaget dan gak percaya. Dia syok karena gak percaya jika yang di kamar itu adalah cucunya," jelas Sugeng.
Baca juga: Respon Kepala Dinas Perlindungan Anak Temanggung atas Meninggalnya Anak Karena Praktik Dukun