Mahasiswa UNY Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Banjir Lahar, Dapat Tersambung ke Ponsel

Mahasiswa UNY Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Banjir Lahar, Dapat Tersambung ke Ponsel

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Hari Susmayanti
zoom-inlihat foto Mahasiswa UNY Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Banjir Lahar, Dapat Tersambung ke Ponsel
Istimewa
Rancangan alat pendeteksi dini banjir lahar dingin karya mahasiswa UNY

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Erupsi Merapi pada 2010 lalu mengakibatkan 367 nyawa melayang, lebih dari 2.300 rumah rusak, lebih dari 400.000 orang dievakuasi, dan ribuan hektar lahan pertanian rusak hingga kerugian ditaksir mencapai Rp3,5 trilliun.

Merapi hanya satu dari sekian banyak gunung berapi aktif di Indonesia.

Adanya potensi bahaya pasca erupsi gunung berapi, yaitu banjir lahar dingin bisa menjadi ancaman bagi masyarakat sekitar.

Sebab, lahar dingin mempunyai bentuk dan tekstur campuran pasir-batu seperti semen basah.

Melihat fenomena tersebut, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik UNY tergerak untuk menuangkan ide, yaitu menciptakan sistem peringatan dini banjir lahar dingin berbasis internet of things pasca erupsi gunung berapi.

Alat ini terintegrasi dengan pengeras suara tempat ibadah agar dapat menyampaikan informasi bahaya kepada masyarakat yang berpotensi terdampak dengan sesegera mungkin, sehingga masyarakat dapat segera berevakuasi ke tempat yang lebih aman dan meminimalisir jatuhnya korban jiwa.

Mereka adalah Riza Atika, Anung Endra Raditya, dan Rohsan Nur Marjianto.

Menurut Riza Atika, keunggulan alat ini yaitu menggunakan sensor mekanik pelampung yang lebih tahan lama dibanding sensor ultrasonik pada alat-alat yang sudah ada.

Selain itu, memanfaatkan pengeras suara tempat ibadah dengan tujuan mempercepat informasi bahaya banjir lahar dingin sekaligus menciptakan alat yang murah dan efisien, sehingga dapat dijangkau berbagai segmen masyarakat.

“Dengan berbasiskan Internet of Things maka alat peringatan dini banjir lahar dingin ini akan terhubung dengan mudah ke perangkat ponsel maupun komputer melalui jaringan internet yang akan menciptakan interkoneksi data,” jelas Riza.

Baca juga: Mahasiswa UNY Ciptakan Alat Cuci Tangan Otomatis, Air Langsung Mengalir Saat Tangan Mendekat ke Kran

Dengan adanya interkoneksi ini akan membuat semakin cepat dan mudah dalam penyebaran informasi peringatan dini banjir lahar dingin serta memudahkan masyarakat dalam memantau kondisi terkini data cuaca dan kondisi sungai rawan banjir lahar dingin.

Ia melanjutkan, alat ini juga dilengkapi dengan panel surya sebagai sumber daya utamanya.

Sehingga selain cepat dan akurat, alat ini juga hemat energi dan ramah lingkungan, sekaligus membuat alat ini dapat dipasang di titik-titik yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik PLN.

Anung Endra Raditya menambahkan, alat-alat yang diperlukan untuk membuat alat ini di antaranya solder sebagai alat utama menyambung berbagai komponen elektronik, multimeter untuk melakukan pengecekan maupun hubungan kerja antar komponen elektronik, tool set untuk merakit setiap komponen penyusunan sistem ini, sedangkan handtool lainnya untuk perakitan pada sistem mekaniknya.

Sementara, bahan-bahan yang akan digunakan yaitu sensor mekanik pelampung untuk mendeteksi ketinggian permukaan air sungai yang naik secara tiba-tiba.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved