Preman Pensiun 5
Sutradara Ungkap Kelanjutan Sinetron Preman Pensiun 5, Akankah Berlanjut ke Preman Pensiun 6
Banyak penonton bertanya-tanya tentang nasib sinetron Preman Pensiun 5 yang tayang di RCTI
TRIBUNJOGJA.COM - Banyak penonton bertanya-tanya tentang nasib sinetron Preman Pensiun 5 yang tayang di RCTI.
Sutradara Aris Nugraha akhirnya menyinggung soal kelanjutan Preman Pensiun 6.
Hal itu diungkapkan Aris Nugraha setelah mengetahui kesuksesan Preman Pensiun 5 yang tayang di bulan Ramadan.
Preman Pensiun 5 menjadi salah satu tontonan paling diminati untuk menemani sahur tahun ini.
Berikut sejumlah fakta Preman Pensiun 6 yang diungkapkan Aris Nugraha.
1. Lanjutkan Kesuksesan Preman Pensiun 5
Melalui unggahan di akun Instagram-nya @arisnugraha_anpfilms, dia mengungkapkan bahwa selama Bulan Ramadhan ini, Preman Pensiun 5 berhasil menjadi tontonan yang paling ditunggu masyarakat Indonesia ketika sedang santap sahur.

Terlebih di episode terakhir Preman Pensiun 5 yang tayang di akhir Bulan Ramadhan 1442 Hijriah.
"Alhamdulillah, survey membuktikan 42% penonton televisi Indonesia, subuh-subuh menahan ngantuk menonton tayangan semi final Preman Pensiun 5," tulisnya.
Di kesempatan lain, Aris juga membagikan informasi yang menobatkan Preman Pensiun 5 sebagai sinetron paling laris selama Bulan Ramadhan ini.
Pada unggahan tersebut, salah satu media menyebut bahwa performa share, atau prosentase jumlah penonton di jam tersebut, Preman Pensiun berada di kisaran 30 hingga 40 persen.
Berhasil merajai tontonan sahur favorit masyarakat Indonesia, kelanjutan dari sinetron ini yakni Preman Pensiun 6 digadang-gadang akan segera diproduksi.
Menanggapi hal tersebut, Aris tak mengelak, tak juga mengiyakan.
"Sinetron Ramadhan Terlaris 2021. PP (Preman Pensiun) 6 hanya prediksi," tulisnya.
Dari unggahan tersebut, tampaknya memancing para penggemar dan penonton setia sinetron Preman Pensiun untuk membanjiri kolom komentar Aris Nugraha.
3. Episode terakhir Preman Pensiun 5
Sebelumnya, Preman Pensiun 5 memang digadang-gadang menjadi seri terakhir kisah Kang Mus dan kawan-kawan.
Sekedar informasi, Preman Pensiun 5 hanya akan dibuat sebanyak 37 episode.

Hal itu sebagaimana dibocorkan Aris Nugraha selaku sutradara beberapa waktu lalu.
Terbaru, unggahan Aris Nugaraha di Instagram juga mengisyaratkan Preman Pensiun 5 menjadi akhir cerita Kang Mus, Kang Murad, Taslim dkk.
"Suka tidak suka, setuju tidak setuju, suatu saat preman pensiun harus berakhir. Dan cara pergi terbaik adalah saat preman pensiun sedang di puncak terbaiknya," tulis Aris Nugraha.
Unggahan Aris tersebut lantas diserbu oleh pecinta sinetron Preman Pensiun 5.
Tidak sedikit yang mengharapkan cerita Kang Mus akan berlanjut di Preman Pensiun 6.
Dalam postingan beberapa waktu yang lalu, Aris Nugraha juga mengunggah gambar bertuliskan "Final Season".
"Semoga," tulis akun @arisnugraha_anpfilms.
Aris Nugraha merupakan sutradara Preman Pensiun 5.
Aris Nugraha lahir di Garut pada tanggal 1 April 1969.

Nama Aris Nugraha dikenal setelah menyutradarai sinetron Bajaj Bajuri.
Sepanjang karirnya di dunia sinema, Aris pernah menjadi sutradara, penulis skenario, dan juga pemeran pendukung.
Ketertarikan Aris terhadap dunia perfilman bermula tahun 70-an, saat ia menonton proses syuting film yang dibintangi Benyamin Sueb di dekat rumahnya.
Hasil syuting tersebut Aris tonton beberapa tahun kemudian lewat layar tancap dan inilah yang kemudian membuatnya jadi suka menonton televisi.
Setamat SMA, Aris sempat meminta masuk sekolah film, namun tidak diizinkan orang tuanya.
Sebelum masuk ke dunia film, Aris bekerja serabutan untuk hidup dan membantu keluarga.
Mula-mula Aris bekerja sebagai loper koran - ia bahkan sempat bermain teater dengan sesama peloper.
Ia juga pernah jadi pramuniaga toko yang kerjanya memberikan pengumuman lewat pengeras suara.
Tahun 1992 ia sempat menjajaki dunia jurnalistik dengan menjadi reporter majalah lingkungan dan holtikultura.
Tak lama setelah menjadi jurnalis, Aris mendengar ada lowongan kerja di sebuah rumah produksi.
Tanpa pikir panjang ia mundur dan melamar. Meski hanya menjadi clapper, Aris mengaku belajar banyak.
Saat krisis moneter 1997, perusahaan tempatnya bekerja bangkrut.
Saat mencari kerja, Aris bertemu seorang warga Polandia yang malah mengajaknya ikut workshop perfilman selama dua tahun yang kemudian menghasilkan karya pertamanya, Bajaj Bajuri. (*)