BREAKING NEWS : Muncul Klaster Panti Asuhan di Kulonprogo, 10 Anak Terkonfirmasi Positif Covid-19
Awal temuan kasus ketika ada salah satu anak asuh di Panti Asuhan Muhammadiyah Wates yang mengalami gejala Covid-19 yaitu anosmia.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Klaster baru penularan Covid-19 dilaporkan muncul di Panti Asuhan Muhammadiyah Wates, Kabupaten Kulonprogo.
Sebanyak 10 anak asuh dari panti asuhan tersebut juga dikabarkan terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulonprogo, Sri Budi Utami, mengatakan dari temuan kasus positif, kini Panti Asuhan Muhammadiyah Wates telah ditutup sementara waktu.
"Di Panti Asuhan Muhammadiyah Wates ada 10 anak asuh yang terpapar virus corona. Untuk itu, kami masih melakukan tracing. Total ada 30 orang yang memiliki kontak erat dan sudah dilakukan tes swab PCR, tinggal menunggu hasilnya keluar," kata Budi, Senin (10/5/2021).
Baca juga: UPDATE Sebaran Covid-19 hingga Senin 10 Mei 2021 Pagi Ini: Data Rinci Kasus Baru di 34 Provinsi
Baca juga: Jumlah Warga yang Dinyatakan Positif Covid-19 dari Klaster Masjid di Pundong Bertambah jadi 29 Orang
Ia menceritakan temuan kasus positif itu, ketika ada salah satu anak asuh di Panti Asuhan Muhammadiyah Wates yang mengalami gejala Covid-19 yaitu anosmia.
Yaitu hilangnya kemampuan untuk menghirup bau.
Kemudian oleh pihak panti asuhan dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan swab PCR.

Dari pemeriksaan itu, hasilnya ternyata dinyatakan positif Covid-19.
Budi menyatakan hingga saat ini, pihaknya juga belum tahu awal mula penularan virus yang terdapat di panti asuhan tersebut.
Sebab, mobilitas di panti asuhan itu cukup tinggi selama Ramadan.
Baca juga: Cegah Penularan Saat Lebaran, Noviar Minta Satgas Covid-19 Tingkat RT Maksimalkan Pengawasan
Baca juga: Program Vaksinasi Covid-19 di Kulon Progo Capai 26,9 Persen
"Awal penularannya belum tahu darimananya. Kami masih melakukan tracing. Karena memang mobilitas kegiatan Ramadan di panti asuhan cukup tinggi," ungkapnya.
Selanjutnya, 10 anak asuh yang dinyatakan positif Covid-19 telah menjalani isolasi mandiri di panti asuhan tersebut.
"Semua yang positif tidak dipulangkan ke rumah masing-masing namun diisolasi di Panti Asuhannya. Dan panti asuhannya kami tutup sementara untuk memutus mata rantai penularannya," ucap Budi. (*)