Kamis Malam, Pasukan Gabungan TNI Polri Kembali Terlibat Kontak Senjata dengan KKB Papua di Ilaga
Kamis Malam, Pasukan Gabungan TNI Polri Kembali Terlibat Kontak Senjata dengan KKB Papua di Ilaga
Perusakan tersebut menurut JE kemungkinan bertepatan dengan waktu pembakaran gedung puskesmas dan Gedung SD Mayuberi.
Selain itu, ada banyak simpatisan KKB Papua yang membantu pembakaran gedung dan perusakan fasilitas jalan yang dibagi dalam beberapa kelompok.
Saat kelompok pertama melakukan pembakaran puskesmas dan dilanjutkan membakar SD Mayuberi, kelompok lain bertugas merusak tiga titik Jalan Mayuberi, Jalan Kimak, Jalan Wuloni dan kelompok yang bersenjata berada di pinggir jalan mengamankan simpatisan yang bekerja merusak fasilitas umum tersebut.
Khusus bangunan SD Mayubri, sambung Kapolda, ada lima ruangan yang dibakar KKB Papua.
Sedangkan gedung puskesmas sudah tidak digunakan lagi karena sudah ada bangunan baru.
Fakhiri menyebut, pembakaran dilakukan KKB Papua karena gedung puskesmas pernah dijadikan pos komando taktis (kotis) personel keamanan.
"Itu karena gedung puskesmas lama pernah kami jadikan pos kotis, sehingga mereka tidak mau ada pos keamanan lagi di lokasi itu," kata dia.
Pembakaran lima ruang sekolah, sambung Fakhiri, sangat disayangkan karena wilayah tersebut sangat membutuhkan peningkatan sumber daya manusia.
Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Tetapkan KKB Papua Sebagai Kelompok Teroris
Baca juga: VIRAL Pasukan Elite Denjaka Diterjunkan ke Papua untuk Tumpas KKB, Ini Penjelasan TNI AL
KKB Papua tantang pasukan setan perang di hutan
Sebelumnya, tersebar video KKB Papua tantang 400 pasukan setan perang di hutan Kabupaten Nduga, Papua dan tak akan gentar berapapun prajurit TNI-Polri yang didatangkan.
Seperti diketahui, 400 prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda berjuluk pasukan setan dikirim ke Papua jelang idul fitri menggantikan prajurit TNI dari Batalyon Infanteri 500 Raider Surabaya.
Adapun sebelum diberangkatkan ke Papua, para prajurit tersebut telah berlatih menjadi penembak runduk atau sniper, patroli di hutan dan perang di hutan.
Tantangan itu disampaikan seorang anggota KKB Papua didampingi satu temannya setelah pemerintah menetapkan kelompok itu sebagai organisasi teroris.
Teridentifikasi
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono memastikan TNI-Polri telah mengidentifikasi kelompok yang menyebar ancaman itu.