Proses Panjang Kawasan Wisata Kuliner Girimulyo Kulon Progo, Berangkat dari Swadaya Masyarakat
Kawasan wisata kuliner telah berkembang di Wilayah Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kawasan wisata kuliner telah berkembang di Wilayah Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo.
Khususnya dimulai dari perempatan Kenteng hingga Watumurah.
Perkembangan wisata kuliner di kawasan tersebut bukan terjadi secara instan.
Melainkan melalui proses panjang yang bermula dari swadaya masyarakat dalam mengolah lahannya karena melihat potensi yang ada di kawasan tersebut untuk dijadikan sebagai wisata kuliner.
Baca juga: Pengunjung Terlalu Ramai, Tiga Pusat Perbelanjaan di Klaten dapat Teguran Satgas COVID-19
Namun, Ketua Komisi IV DPRD Kulon Progo, Istana menilai pemerintah kurang bijak melihat perkembangan yang terjadi di kawasan tersebut.
Sebab upaya masyarakat dalam menumbuh-kembangkan ekonomi dengan mendirikan resto dan kafe di wilayah Pendoworejo lebih banyak dipandang sebuah pelanggaran terhadap penggunaan lahan hijau.
Padahal didirikannya resto dan kafe itu dapat membuka peluang usaha baru dan lapangan kerja dengan memberdayakan masyarakat sekitar.
"Persoalan melanggar peruntukan kawasan lahan hijau termasuk persoalan lain. Saya juga sudah menyampaikan kepada teman-teman pengelola wisata kuliner agar mereka jangan melanggar undang-undang. Semua yang ada sangkut pautnya dengan periizinan dan pajak agar segera diurus," kata Istana saat dihubungi, Senin (3/5/2021).
Bahkan, pihaknya sedang merancang agar kawasan wisata kuliner tersebut dapat bertahan hingga 3-10 tahun mendatang.
Sehingga usaha yang diinisiasi oleh masyarakat bisa berkembang menjadi pusat kuliner yang sudah dipetakan.
Kendati demikian, ia berharap fasilitas-fasilitas pendukung yang menjadi tanggungjawab pemerintah harus segera dipenuhi.
Seperti lampu penerangan jalan yang dianggap masih kurang, perbaikan irigasi dan selokan di kanan dan kiri jalan di kawasan tersebut.
Menurut Istana, selokan yang berada di kanan dan kiri jalan yang berada di sepanjang Kenteng - Watumurah kurang layak.
Dikarenakan apabila terjadi hujan akan menyebabkan banjir dan cenderung terlihat kumuh.