Jelang Lebaran, Harga Daging Ayam Ras dan Minyak Goreng di DI Yogyakarta Melambung
Jelang Lebaran, Harga Daging Ayam Ras dan Minyak Goreng di DI Yogyakarta Melambung
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2021, tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY memastikan bahwa stok bahan pangan masih mengalami surplus dan aman hingga Lebaran.
Namun, ada sejumlah komoditas yang mengalami tekanan harga, yakni daging ayam broiler dan minyak goreng.
Berdasarkan hasil pemantauan di pasar dan pusat perbelanjaan di DI Yogyakarta, harga minyak goreng rata-rata dipatok sekitar Rp 29 per dua liter atau lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) senilai Rp11 per liternya.
Adapun ayam potong dipatok sekitar Rp 38 ribu perkilogram atau lebih tinggi dari HET sebesar Rp 35 ribu perkilogram.
"Terjadi fluktuasi, misalnya daging ayam broiler dan minyak goreng, tapi hanya sedikit saja di atas HET," jelas Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY, Tri Saktiyana, Senin (3/5/2021).
Tri mengungkapkan, ketersediaan minyak goreng di pasaran memang masih mencukupi.
Saat ini tercatat masih tersedia sebanyak 1.720 liter minyak goreng. Namun komoditas itu tetap mengalami fluktuasi harga.
Itu lebih disebabkan karena saat ini harga pasaran ekspor kelapa sawit yang merupakan salah satu bahan baku minyak goreng tergolong tinggi.
Baca juga: Berburu Diskon Elektronik Besar-Besaran Jelang Lebaran di UFO Elektronics - Furniture!
Baca juga: Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel di DIY Februari 2021 Naik 1,96 Poin Dibanding Januari 2021
Hal itu disinyalir mempengaruhi harga minyak goreng di pasaran.
Sedangkan kenaikan harga daging ayam ras disebabkan karena tingginya permintaan sepanjang bulan Ramadhan ini.
Dari pemantauan yang dilakukan oleh TPID, geliat dan suasana di pasar dan pusat perbelanjaan masih menunjukkan sedikit pergerakan.
Namun peningkatan aktivtias jual beli mulai tampak di beberapa pasar.
"Tapi Minggu lalu sudah mulai bergairah sedikit. Di Demangan, Beringharjo, dan Kranggan terjadi peningkatan jual beli di pasar," terangnya.
Lebih lanjut, Tri Saktiyana mendorong masyarakat yang memiliki penghasilan berlebih untuk membelanjakan uangnya menjelang Lebaran tahun ini.
Masyarakat juga diimbau untuk saling mengirimkan parcel maupun bahan pokok ke tetangga maupun kerabat yang membutuhkan.
"Sehingga gairah ekonomi akan meningkat," terangnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti menambahkan, kendati sejumlah komoditas mengalami fluktuasi harga, beberapa bahan pokok yang justru mengalami penurunan yang cukup dratsis.
Salah satunya adalah cabai rawit merah dan kriting yang harganya dulu sempat melonjak signifikan.
Menurut pantauan yang dia lakukan, harga cabai rawit di beberapa pasar tradisional DIY sudah mengalami penurunan, bahkan penurunan yang terjadi dinilai cukup drastis.
“Di awal Ramadhan lalu masih ada cabai rawit merah yang harga perkilonya 100 ribu, kini sudah 50 ribuan. Cabai kriting juga begitu, pantauan terakhir kami harganya sekitar 40 ribuan,” jelas Made. (Tribunjogja/Yuwantoro Winduajie)