Cakupan Vaksinasi Covid-19 bagi Guru dan Tendik di DI Yogyakarta Capai 60 Persen
Cakupan Vaksinasi Covid-19 bagi Guru dan Tendik di DI Yogyakarta Capai 60 Persen
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY menyebut bahwa cakupan vaksinasi terhadap guru dan tenaga kependidikan (tendik) jenjang SMA/SMK telah menyentuh angka 60 persen.
Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya menuturkan, total guru dan tendik khusus jenjang SMA/SMK yang terdata berkisar sebanyak 16 ribu orang.
Artinya sejauh ini telah ada sekitar 9.600 orang tervaksin.
Adapun jumlah keseluruhan guru dan tendik di semua jenjang pendidikan mencapai 53 ribu orang.
Tingkat cakupan vaksinasinya pun dikatakan sama, yakni sekitar 60 persen.
Didik berharap agar seluruh guru dan tendik dapat divaksin pada bulan Juni 2021.
Sehingga pada tahun ajaran baru yang jatuh pada Juli 2021, pembelajaran tatap muka (PTM) dapat digelar di seluruh sekolah meski secara terbatas.
"Juli tahun ajaran baru harus sudah divaksin semua. Harapannya bisa (sekolah) tatap muka terbatas dan bergantian. Kita juga minta masukan berbagai pihak soal rencana itu," terang Didik saat dihubungi Tribun Jogja, Senin (3/5/2021).
Baca juga: Kalangan Legislatif Dukung Upaya Disdikpora Kulon Progo Terkait Simulasi PTM
Baca juga: Gelar Simulasi PTM Terbatas, SDN Lempuyangwangi Terapkan Pembelajaran Menyenangkan
Terkait uji coba PTM, hingga pekan kedua ini, Didik tak menemui adanya kendala berarti.
Menurutnya, penerapan protokol kesehatan di sembilan sekolah yang menggelar PTM tergolong baik.
"Mereka hanya perlu mempertahankan (prokes) itu dalam arti jangan sampai kendor," terangnya.
Hanya saja, mulai hari ini para siswa diminta untuk menggelar pembelajaran daring. Karena bertepatan dengan pengumuman hasil ujian jenjang SMA.
"Hari ini pengumuman ujian jadi tidak ada tatap muka. Supaya untuk ngurangi kerumunan. Sembilan sekolah itu daring saja," jelasnya.
Sejauh ini, Didik belum menemui adanya siswa yang tertular virus korona setelah mengikuti PTM di sekolah.
Gugus Tugas satuan pendidikan diminta untuk terus mengawasi siswanya terkait hal itu.
"Memang ada siswa yang positif tapi kenanya bukan di sekolah tapi di kampungnya. Nah itu penting juga untuk satgas Covid sekolah untuk mendata itu. Walaupun kondisinya sehat tetep ga boleh masuk," terangnya.
Lebih jauh, setelah siswa melewati libur Lebaran, pihaknya berencana untuk memperluas penerapan PTM. Ada sekitar tiga hingga empat sekolah yang bakal menjadi tempat uji coba.
Pertimbangannya, karena seluruh guru dan tendik di sekolah tersebut telah menerima suntikan vaksin Covid-19 hingga dosis kedua.
"Ini penambahan sekitar tiga atau empat sekolah, kami masih ngecek, saya agak lupa namanya," terangnya.
"Ini kan mau libur lebaran, setelah lebaran kita akan lakukan evaluasi lagi," bebernya. (Tribunjogja/Yuwantoro Winduajie)