Berawal Adu Pandang, Lalu Cekcok, Dua Pelajar di Sleman Dibacok

Barawal dari hal sepele, saling adu pandang, kemudian cekcok, dua orang pelajar di Kabupaten Sleman berinisial BGS (18) dan ALF (18), warga Nogotirto,

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Ahmad Syarifudin
Pelaku pembacokan NNG (21) warga Trihanggo, Gamping, Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Barawal dari hal sepele, saling adu pandang, kemudian cekcok, dua orang pelajar di Kabupaten Sleman berinisial BGS (18) dan ALF (18), warga Nogotirto, Kapanewon Gamping menjadi korban pembacokan.

Pelakunya adalah NNG (21) warga Trihanggo, Gamping. Saat ini, kasus kejahatan jalanan tersebut, ditangani oleh Kepolisian Sektor Mlati. 

Kanit Reskrim Polsek Mlati, Iptu Nur Dwi Cahyanto mengungkapkan, kejadian pembacokan itu bermula, ketika pelaku berboncengan dengan temannya, PDR, makan di salah satu warung di Jalan Godean, KM 4, dusun Kajor, Nogotirto dan Gamping pada hari Sabtu (1/5/2021) sekira pukul 01.30 WIB.

Di warung itu, pelaku bertemu dengan GLH yang saat itu sedang bersama rombongan, termasuk korban. 

Baca juga: Identitas NA Pengirim Paket Sate Maut di Bantul Terkuak dari Bungkus Sate

PDR, teman pelaku, sedang asyik makan di dalam warung. Sedangkan, di luar warung, antara pelaku dan GLH, saling adu pandang, yang mengakibatkan pelaku tersulut emosi.

Sejurus kemudian, terjadi keributan. Keduanya terlibat cek-cok. Di tengah keributan itu, pelaku tiba-tiba mengeluarkan sebilah belati yang disembunyikan di dalam bajunya. 

"Belati digunakan pelaku untuk menusuk bagian perut. Namun, tidak kena, karena GLH menghindar," tuturnya, Senin (3/5/2021). 

GLH menghindari tikaman pelaku dengan berlari ke seberang jalan Godean, dan berteriak meminta pertolongan.

Mendengar ada keributan di luar warung, PDR teman pelaku yang sedang makan di dalam warung, keluar dan mengajak pelaku pulang dengan berboncengan mengendarai sepeda motor. 

Melihat pelaku pergi, GLH bersama rombongan langsung mengejar.

Mereka, meneriaki agar berhenti, namun tidak dihiraukan.

Ketika sepeda motor yang dikendarai PDR dan pelaku hendak berbelok menuju kampung, salah satu rombongan GLH melempar batu dan mengenai pinggang pelaku. Merasa tidak terima, pelaku langsung menghasut PDR. 

"Pelaku mengatakan kepada temannya itu, aku kena tusuk," ujar Nur Dwi menirukan perkataan pelaku. 

Sontak, PDR langsung putar arah, mengejar balik rombongan GLH. Bukan sampai di sana.

Pelaku juga menghasut pengendara yang melintas, kalau dirinya menjadi korban rombongan klitih.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved