Jawa
Kebijakan Pelarangan Mudik Segera Berlaku, Operasional Terminal Tipe A Tidar Masih Tunggu Instruksi
Terminal Tipe A Tidar, Kota Magelang masih menunggu turunnya instruksi akan operasional terminal pada masa pelarangan mudik tersebut.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Kebijakan pelarangan mudik akan segera berlangsung yang dijadwalkan mulai 06 Mei hingga 12 Mei 2021 mendatang.
Hingga saat ini, Terminal Tipe A Tidar, Kota Magelang masih menunggu turunnya instruksi akan operasional terminal pada masa pelarangan mudik tersebut.
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Tidar, Kota Magelang Joko Purnomo mengatakan, sampai saat ini kebijakan untuk operasional terminal pada masa pelarangan mudik masih menunggu aturannya.
Baca juga: Pemkot Magelang Minta Semua Unsur Masyarakat Patuhi Imbauan Pemerintah Menjelang Lebaran 2021
"Untuk Kedu Raya, kami belum mendapatkan instruksinya seperti apa. Karena, sebagian wilayah seperti Yogyakarta Raya dan Semarang Raya di perbolehkan beroperasi untuk angkutan lokalnya," jelasnya kepada Tribunjogja.com, pada Minggu (02/05/2021).
Sementara itu, pihaknya memperkirakan jikapun Terminal tetap beroperasi hanya melayani penumpang dengan persyaratan khusus yang telah ditetapkan pemerintah.
Di antaranya, melakukan perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka, hingga kepentingan persalinan.
"Jika Terminal tetap beroperasi hanya untuk kelompok khusus saja. Sementara itu, mereka (yang diizinkan mudik saat pelarangan mudik) wajib memiliki surat kesehatan, surat tujuan bepergian, dan hasil negatif tes RT-PCR/rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam sebelum keberangkatan," tuturnya.
Baca juga: Jelang Larangan Mudik Lebaran, Gelombang Pemudik di Terminal Tidar Kota Magelang Masih Landai
Sementara itu, terkait layanan GeNose C19 yang ada di Terminal Tipe A Tidar, Kota Magelang.
Pada masa pelarangan mudik penggunaanya akan lebih situasional menyesuaikan keadaan.
"Kalau biasanya kan, pelayanan GeNose C19 per harinya maksimal 10 orang. Jadi, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan selama pelarangan mudik ini, penggunaan GeNose C19 disesuaiakan dengan kondisi penumpang pada saat itu," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )