From Terrace To The Stage Rilis Album Kompilasi Kedua
Album kompilasi kedua dari FTTS bertajuk 'Urban Hurk' ini mengangkat tema sepakbola dan problem sosial di Yogyakarta.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Komunitas kolektif yang bergerak di skena musik dan sepakbola, From Terrace To The Stage (FTTS), belum lama ini tepatnya 26 Mei 2021 lalu resmi merilis album kompilasi kedua mereka di tahun 2021.
Album kompilasi kedua dari FTTS bertajuk 'Urban Hurk' ini mengangkat tema sepakbola dan problem sosial di Yogyakarta.
Kata 'Urban Hurk' dirasa paling cocok untuk menggambarkan apa yang akan kami tuangkan pada album kompilasi kedua kali ini.
Jika diartikan 'Urban' berarti sebuah kawasan padat perkotaan.
Sedang 'Hurk' merupakan modifikasi dari kata Jawa 'horeg' yang berarti keramaian.
Baca juga: Single Bertahan Pesan Mendalam Sepijak Untuk Sahabatnya
Kata 'horeg' sendiri saat ini dianggap sebagai kata yang punya konotasi negatif.
"Selama ini kelompok suporter selalu dianggap sebagai kelompok marginal yang dipandang sebelah mata. Tindak tanduk dan perilaku suporter selalu dianggap negatif oleh pemangku kebijakan," ujar koordinator FTTS, Angger Woro Jati.
Padahal, lanjut Angger, jika mampu mau melihat lebih dalam perilaku negatif suporter adalah cermin dari kehidupan sosial mereka.
"Jika ada gejolak di tatanan sosial mereka tentu memberi dampak pada perilaku suporter. Pemerintah sebaiknya tidak lepas tangan dan melepas persoalan ini," ungkapnya.
Pada album kali ini, band peserta kompilasi menuangkan karya mereka dengan sentuhan sepakbola dan sedikit mengangkat persoalan sosial di Kota Jogja.
Komposisi lagu pada album ini terdiri dari enam lagu tentang sepakbola dan empat lagu tentang sosial.
Peserta kompilasi pun bervariasi mulai dari band lawas seperti The Glad dan Stupid Again.
Selain itu ada juga band pendatang baru Corner Attack dan 29 Project.
Selain keempat nama itu, band seperti Sidekick, The Genk, Viva City, Acakadult, Lads Oi dan BNDRX a.k.a Andry Priyanta.
Baca juga: Momen Cantik Single Baru Rockin Doc & Friki
Ini juga pertama kalinya beberapa band masuk line up kompilasi FTTS, di antaranya 29 Project dan juga Acakadult.
Dengan karakter musik mereka dan suara alat tiup yang khas, 29 Project akan jadi pembeda pada line up kali ini.
Sementara Acakadult merupakan satu-satunya peserta kompilasi yang berasal dari luar DI Yogyakarta, yakni Magelang.
Seperti tahun-tahun sebelumnya penjualan boxset ini jadi dana usaha bagi FTTS untuk menggelar event musik yang selalu mereka garap setiap tahun sekali.
Keuntungan dari penjualan boxset ini akan jadi modal bagi mereka untuk menggelar acara panggung yang dimainkan oleh peserta kompilasi.
"Karya ini merupakan refleksi dari insan sepakbola Yogyakarta, dalam mencintai klub kebanggaan mereka dan melihat permasalahan sosial yang berkelindan di hidup mereka," ujar Angger.
Melalui Urban Hurk kalian dapat melihat sepakbola sebagai sarana bagi mereka untuk menghilangkan penat dari rumitnya kehidupan.
Sepakbola adalah luapan kegembiraan sekaligus cerminan dari kehidupan masyarakat Yogyakarta dengan segudang problematika yang ada.
Kompilasi Urban Hurk dijual secara bundle dengan isi CD, kaus, poster, zine, pin, dan bisa didapatkan melalui akun Instagram dan Twitter @terracestage seharga Rp 250 ribu.
Baca juga: Gabriela Fernandez Rilis Single Kelima Berjudul On A Sailboat Beneath The Sky
Ruang Kreasi Pelaku dan Penikmat Musik Underground di Yogyakarta
From Terrace to The Stage hadir untuk memberi panggung hiburan bagi para penikmat musik di Yogyakarta diinisiasi Lamidet Society.
Lamidet Society sendiri adalah sekumpulan anak muda pelaku dan penikmat musik lintas genre yang sangat peduli akan perkembangan dunia musik underground Yogyakarta.
Menanggapi pagelaran musik underground di Yogyakarta yang dewasa ini bisa dibilang lesu, sedangkan animo penikmat musik underground masih terjaga pada tingkat yang tidak bisa dikatakan rendah, untuk itu Lamidet Society hadir memberi ruang kreasi bagi pelaku dan penikmat musik underground di Yogyakarta lewat perhelatan musik FTTS.
Sejak awal digelar, FTTS ini bisa dibilang segmented, dengan menyasar pada irisan penikmat musik underground yang juga menggemari sepakbola.
Baca juga: Rootbond Rilis Single Religi Sekaligus Umumkan Pergantian Nama Baru
Itu bisa diketahui dari band-band yang pernah turut serta mengisi panggung FTTS di antaranya DOM 65 dan STRAIGHT ANSWER yang memang personil dan penggemarnya sudah lekat dan tidak asing dengan dunia sepakbola.
Adapula grup musik hip-hop yang namanya sudah tidak asing lagi bagi penikmat musik hip-hop Jogjakarta, yaitu Los Pakualamos.
Selain itu ada pula band-band lokal Jogjakarta seperti, The Genk, DEDELDUEL, Lakang Tirex, Snoopy & The Troops, Lost Stroom, dan Since.KO.
Pelibatan musisi-musisi lokal ini bisa diartikan sebagai wujud apresiasi pada musisi-musisi tersebut karena terus berkarya selain dapat juga digunakan sebagai pemicu bagi musisi lain agar terus meramaikan belantika musik underground Yogyakarta. ( Tribunjogja.com )