Dini Hari Tadi, Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar Sejauh 500 Meter ke Barat Daya

Dini Hari Tadi, Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar Sejauh 500 Meter ke Barat Daya

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Hari Susmayanti
Dok BPPTKG
Foto Merapi Jumat (30/4/2021) pukul 05.42 WIB via PGM Babadan, visual Merapi tampak, suhu udara 16.0 °C, kelembaban 75 %Rh, tekanan udara 873.0 hpa, angin tenang. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih menunjukkan aktivitas erupsi hingga hari ini (Jumat, 30/4/2021).

Pada periode pengamatan pagi ini pukul 00.00-06.00 WIB, teramati gunung tampak jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-III.

"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 200 m di atas puncak kawah," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Jumat (30/4/2021).

Selain itu, lanjut Hanik, teramati 1 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 500 m ke arah barat daya.

Secara meteorologi, cuaca Merapi berawan.

Angin bertiup lemah ke arah barat laut. Suhu udara 13-20°C, kelembaban udara 70-88 persen, dan tekanan udara 836-943 mmHg.

Pada periode ini, aktivitas kegempaan yang terjadi antara lain 20 gempa guguran dengan amplitudo 3-18 mm, durasi 15-98 detik; 3 gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm, durasi 13-25 detik; dan 1 gempa tektonik jauh dengan amplitudo 8 mm, S-P 6 detik, durasi 103 detik.

Sementara, pada periode 6 jam sebelumnya, yakni Kamis (29/4/2021) pukul 18.00-24.00 WIB, gunung tampak jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-III.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran 2 Kilometer Malam Ini

Baca juga: Update Gunung Merapi Kamis 29 April 2021 : 8 Kali Guguran Lava Pijar Berjarak Luncur hingga 1,4 Km

Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 300 m di atas puncak kawah.

Selain itu, teramati 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 2.000 m ke arah barat daya.

Teramati pula 9 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 800 m ke arah barat daya.

Pada periode ini, kegempaan yang terjadi di antaranya 1 awan panas guguran dengan amplitudo 34 mm, durasi 120 detik; 29 gempa guguran dengan amplitudo 3-54 mm, durasi 16-110 detik; 1 gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm, durasi 13 detik; dan 2 gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.4-0.6 detik, durasi 6 detik.

Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkap Hanik.

Ia menambahkan, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Selain itu, pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tandas Hanik. (Tribunjogja/Maruti Asmaul Husna)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved