Pfizer Tengah Uji Klinis Obat Oral untuk Covid-19, Diperkirakan Tersedia Akhir 2021

Pfizer Tengah Uji Klinis Obat Oral untuk Covid-19, Diperkirakan Tersedia Akhir 2021

Editor: Hari Susmayanti
JOHN THYS / POOL / AFP
CEO Pfizer Albert Bourla berbicara selama konferensi pers dengan Presiden Komisi Eropa di Puurs, pada 23 April 2021. 

TRIBUNJOGJA.COM - Kabar gembira disampaikan oleh CEO perusahaan farmasi Pfizer, Albert Bourla terkait pandemi covid-19.

Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat ini tengah mengembangkan obat oral untuk mengantasi virus corona.

Diperkirakan, obat yang cara penggunaanya dengan diminum ini akan tersedia pada akhir tahun ini.

CEO perusahaan farmasi Pfizer, Albert Bourla berkata pada CNBC Selasa (27/4/2021) bahwa obat anti-Covid dapat tersedia untuk umum akhir tahun 2021.

Bourla berharap obat oral eksperimental ini akan efektif melawan berbagai varian virus dan digunakan untuk merawat pasien Covid-19 pada tahap awal penyakit, jauh sebelum pasien membutuhkan perawatan kritis.

Ia juga menambahkan, salah satu manfaat utama obat itu adalah untuk menyelamatkan orang yang terinfeksi Covid-19 tanpa harus dirawat di rumah sakit.

Obat itu nantinya akan masuk ke dalam kelas obat yang disebut protease inhibitor.

Cara kerjanya, obat itu akan mengikat enzim virus dan menghentikan virus untuk bereplikasi di dalam sel manusia.

Inhibitor akan menyerang "tulang belakang" virus Covid-19 dan mencegahnya berkembang biak lebih lanjut dalam sistem pernapasan.

Penghambat protease sejenis juga digunakan untuk mengobati penyakit lain, seperti HIV dan hepatitis C.

"Cara kerja obat itu memungkinkan kita untuk percaya bahwa obat ini nantinya akan jauh lebih efektif melawan berbagai varian," kata Bourla.

Baca juga: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Kasus Lolosnya WNI dari India Tanpa Karantina di Bandara Soetta

Baca juga: Viral Oknum Kades Sebar Uang hingga Sebabkan Kerumunan Warga, Begini Respon Satpol PP Tulungagung

"Itu kabar baik, dan kami sekarang melanjutkan studi, dan kami akan memiliki lebih banyak berita sekitar musim panas."

CNBC menulis, uji klinis tahap awal untuk obat tersebut, yang saat ini dinamai dengan kode "PF-07321332", telah berlangsung sejak Maret.

Menurut dokumen yang dilihat oleh Telegraph, Pfizer bermaksud memberikan PF-07321332 kepada pasien dengan mengkombinasikannya dengan dosis kecil Ritonavir, antivirus yang saat ini digunakan untuk mengobati HIV.

Ritonavir akan bertindak sebagai "pendorong" untuk meningkatkan jumlah PF-07321332 dalam aliran darah pasien dan membuat dosis lebih efektif.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved