Kabupaten Sleman

Pasar Lebaran 2021 Sleman Bakal Digelar Luring dan Daring

Pemerintah Kabupaten Sleman, melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) memastikan akan menggelar pasar lebaran 2021

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja// Ahmad Syarifudin
Kepala Dinkop UKM Pustopo saat memberikan keterangan soal pasar lebaran di Pemkab Sleman. Tahun ini, pemkab Sleman akan menyelenggarakan pasar lebaran secara online dan offline. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten Sleman, melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) memastikan akan menggelar pasar lebaran 2021.

Berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, pasar ramadan tahun ini diselenggarakan secara luring dan daring. 

Kepala Dinkop UKM Sleman, Pustopo mengatakan, pasar lebaran merupakan agenda rutin Pemkab Sleman yang dilaksanakan setiap bulan Ramadan.

Mengingat, masih dalam situasi pandemi, tahun ini pasar lebaran tidak dilaksanakan di lapangan.

Tapi rencananya, akan dilaksanakan di gedung Sleman City Hall dengan menerapkan Protokol Kesehatan ketat. 

"Waktunya, akan di launching 29 April sampai dengan 2 Mei 2021," kata dia, di Pendopo Parasamya, Selasa (27/4/2021). 

Ada 100 stand yang nantinya disiapkan untuk UMKM. Mereka adalah usaha binaan dari Pemerintah yang tergabung dalam Forum Komunikasi (Forkom) UMKM 17 Kapanewon, HIPPI dan komunitas perupa Sleman.

Baca juga: Mudik 2021, Kondisi Penumpang Bus Menuju Luar Yogyakarta di Terminal Jombor

Baca juga: Galang Donasi untuk Pengadaan Kapal Selam Baru, Masjid Jogokariyan Himpun Rp 300 Juta dalam Sehari

Produk yang dijajakan di antaranya, kuliner, fashion hingga craft. 

Selain luring, menurut dia, pasar lebaran dibuka juga secara online. Namun dengan waktu yang sedikit berbeda.

Jika pasar luring dibuka dari tanggal 29 April hingga tanggal 2 Mei, maka pasar online dibuka sampai tanggal 21 Mei 2021. 

Melalui pasar lebaran, Ia berharap dapat memberikan kemudahan dalam memperoleh kebutuhan lebaran.

Di samping itu, dapat memberikan fasilitas bagi UMKM binaan pemerintah Kabupaten Sleman untuk memasarkan produknya serta mengajak dan menumbuhkan minat masyarakat untuk memanfaatkan produk lokal dalam memenuhi kebutuhan lebaran. 

" Pasar lebaran juga untuk mempertemukan masyarakat dengan UMKM binaan pemerintah, dengan harga yang relatif murah," kata dia. 

Nantinya ada sembako murah yang ditawarkan. Misalnya, gula pasir dengan harga Rp 10 ribu perkilogram. Pembeliannya pun dibatasi, satu orang maksimal hanya diperbolehkan dua kilogram. Ada 1.5 kwintal perhari yang dijajakan. 

Ada juga minyak goreng Rp 23 ribu perliter, telur ayam Rp 20 ribu perkilogram, hingga beras C4 dalam bentuk kemasan 2,5 kilogram dengan harga Rp 22 ribu. Harga-harganya terbilang murah dibanding harga di pasaran.  

"Kami mencari sponsor agar bisa mensubsidi harga," kata dia. 

Sekretaris Dinkop UKM Sleman, Endah Sri Widiastuti menambahkan, UMKM yang menawarkan produk di pasar lebaran dipastikan sudah melalui kurasi. Sebab, pasar lebaran ini sekaligus menjadi sarana bagi UMKM naik kelas. (Tribunjogja/Ahmad Syarifudin)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved