Wisata Yogyakarta
Kampung Wisata Tamansari, Perpaduan Potensi Seni, Budaya dan Heritage
besar pesanggrahan Tamansari, Kota Yogyakarta jelas tidak perlu diragukan lagi. Semua turis, baik dari dalam maupun luar negeri sudah mengenalnya.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Nama besar pesanggrahan Tamansari, Kota Yogyakarta jelas tidak perlu diragukan lagi. Semua turis, baik dari dalam maupun luar negeri sudah mengenalnya.
Namun, seiring berkembangnya kampung wisata Tamansari, para pengunjung pun bisa menikmati sajian nan komplet.
Kampung wisata Tamansari, secara kewilayahan berada di kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton.
Lokasinya memang sangat strategis, lantaran berada di kawasan destinasi yang kondang dengan nama Water Castle tersebut. Ditambah lagi, jaraknya tidak begitu jauh dari Kraton Ngayogyakarta.
Untuk menunjang dua objek wisata yang sudah termasyhur di sekitarnya, kampung wisata Tamansari pun dikembangkan oleh masyarakat setempat.
Bukan tanpa alasan, sudah sejak lama, warga Tamansari punya potensi sangat besar, yang sejatinya sangat layak ditawarkan kepada wisatawan.
Di samping Pesanggrahan Tamansari yang jadi menu utama, kampung wisata Tamansari menjadi semakin menarik untuk dikunjungi, lantaran disana terdapat sebuah integral antara seni budaya, heritage, lingkungan, teknologi informasi dan keramahan, maupun kesantunan warga setempat.
"Selain heritage, tentu di kiri kanannya ada komunitas yang sudah kita kembangkan. Dari dulu, komunitas sudah muncul dan coba kita transformasikan," terang Koordinator kampung wisata Tamansari, Ibnu Titianto, Senin (12/4/21).
Saat memasuki kampung wisata Tamansari, wisatawan pun langsung disuguhi suasana perkampungan yang begitu teduh dan asri. Kampung hijau dengan sajian jamu-jamu Jawa, menjadi sajIan pertama.
Kemudian, perjalanan berlanjut menuju kampung cyber, yang gaungnya sangat fenomenal.
Sekadar informasi, kampung cyber merupakan satu wilayah RT yang warganya telah terkoneksi dengan jaringan internet, sehingga pertemuan warga dapat dilakukan secara online.
Sebuah fenomena menarik, karena skema daring sudah terealisasi bertahun-tahun sebelum pandemi tiba.
"Kampung cyber sampai dikunjungi Raja dan Ratu Belanda. Kemudian, minggu kemarin, Duta Besar Ceko juga mampir ke sana, setelah kunjungannya ke Yogya," jelas Ibnu.
Kemudian perjalanan berlanjut menuju komunitas pembatik di Patehan, yang telah lintas generasi sejak kisaran 1972 silam.
Kembang Arum, Desa Wisata Edukasi, Seni dan Budaya di Sleman |
![]() |
---|
Desa Wisata Kelor di Sleman, Suguhkan Ragam Permainan Tradisional dan Sejarah |
![]() |
---|
Desa Putat Gunungkidul Tawarkan Wisata Alam, Kerajinan Hingga Kuliner |
![]() |
---|
Kampung Wisata Warungboto Yogyakarta, Tawarkan Rekreasi Berbalut Sejarah dan Edukasi |
![]() |
---|
Belajar Uniknya Batik Kayu di Desa Wisata Krebet, Bantul |
![]() |
---|