Sepekan Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Disdikpora DIY Klaim Pembelajaran Berjalan Lancar
Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di sembilan sekolah jenjang SMA/SMK di DI Yogyakarta telah berjalan hampir sepekan sejak dimulai pada Senin
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di sembilan sekolah jenjang SMA/SMK di DI Yogyakarta telah berjalan hampir sepekan sejak dimulai pada Senin (19/4/2021) lalu.
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY menyebut bahwa pelaksanaan PTM hingga saat ini tergolong lancar dan tak ditemui adanya kendala berarti.
Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan Disdikpora DIY, Bakhtiar Nurhidayat menjelaskan, evaluasi akhir penyelenggaraan PTM akan dilakukan usai dua minggu masa pelaksanaan.
Adapun aspek utama yang bakal menjadi bahan penilaian adalah penerapan protokol kesehatan (prokes) di sekolah-sekolah tersebut.
Baca juga: Dishub DIY Berencana Menutup Jalan Daendels Agar Pengawasan Terpusat di Jalan Utama
"Terutama soal kondisi lingkungan, bagaimana anak-anak tidak berkerumun, pada saat berangkat, pulang, itu yang kita pantau. Kalau di sekolah kami pastikan berjalan dengan baik," terangnya saat dihubungi Tribun Jogja, Minggu (25/4/2021).
Di sisi lain, Disdikpora DIY juga berencana untuk memperluas PTM di sekolah jenjang SMA/SMK lainnya.
Sehingga pada tahun ajaran baru yang jatuh pada pertengahan bulan Juli 2021, seluruh sekolah bisa menggelar PTM.
Salah satu syarat mutlak penyelenggaraan PTM adalah guru dan tenaga kependidikan harus menerima suntikan vaksin Covid-19 hingga dosis kedua.
"Intinya adalah tergantung dari kecepatan dari vaksinasi di daerah dan Pemda DIY. Awal Juni menurut Pemda DIY bisa selesai, tapi kelihatannya bisa lebih cepat dari itu," jelasnya.
Hanya saja, Bakhtiar belum bisa menentukan mana saja sekolah-sekolah yang akan melakukan sekolah tatap muka. Pasalnya, evaluasi akhir penyelenggaraan PTM belum dilaksanakan.
"Belum bisa dipastikan sekolah yang mana saja. Mungkin akhir Minggu besok baru ada evaluasi," jelasnya.
Bakhtiar menjelaskan, saat perluasan PTM diberlakukan, nantinya proses pembelajaran juga bakal digelar secara terbatas.
Siswa yang datang ke sekolah hanya sepertiga atau setengah dari total siswa. Pembelajaran juga dilakukan maksimal selama tiga jam dalam sehari.
"Kita harapkan nanti ada pembiasaan. Pembiasaan bagaimana tidak berkerumun saat di sekolah maupun saat pulang," paparnya.
Bakhtiar melanjutkan, hingga saat ini masih ada segelintir orang tua maupun peserta didik yang masih merasa khawatir untuk mengikuti sekolah tatap muka, namun jumlahnya tergolong sangat sedikit.
Baca juga: Diduga Jual Petasan, Seorang Pria di Kulon Progo Diamankan Polisi