KRI Nanggala 402 Tenggelam

Diduga Tenggalam di Kedalaman 850 Meter, Ini Dua Metode Evakuasi KRI Nanggala-402 dari Dasar Laut

Tim gabungan menyiapkan dua metode untuk evakuasi KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Utara Pulau Bali.

Editor: Hari Susmayanti
ANTARA FOTO/Syaiful Arif
FOTO ARSIP - Kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017). 

"Swift Rescue punya Singapura juga memiliki kapal selam mini sebagai robot, di bawah itu, untuk memasang peralatan," tambahnya.

Seperti diketahui, KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam di perairan utara Bali setelah sebelumnya hilang kontak sejak 21 April 2021.

Lokasi kapal menguat di titik adanya kemagnetan yang kuat dengan kedalaman 850 meter.

Baca juga: Komandan KRI Nanggala-402 Letkol Laut Heri Oktavian Alumnus SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta

Baca juga: BREAKING NEWS : Kapal Selam KRI Nanggala-402 Resmi Dinyatakan Tenggelam, Ini Penjelasan Panglima TNI

Hadapi Resiko Tinggi

Yudo mengatakan tim mengalami kesulitan dalam pencarian hingga menghadapi risiko tinggi dalam proses evakuasi.

Namun demikian, pihaknya akan berupaya keras mencari KRI Nanggala dan awak kapalnya.

"Unsur-unsur kita yang melaksanakan pendeteksian dan unsur-unsur lain akan berusaha keras, karena kedalaman laut yang dideteksi adalah kedalaman 850 meter," kata Yudo dalam jumpa pers di Bali, Sabtu (24/4/2021).

Menurut ahli, laut utara Bali termasuk kategori palung dengan kedalaman 700 meter.

Semakin ke timur kedalaman bahkan bisa mencapai 1.300 meter.

Sedangkan kondisi arus laut relatif kuat dan memutar lantaran pengaruh arus global yang disebut Alindo atau arus laut kepulauan Indonesia.

Dengan kondisi tersebut, kata Yudo, tim dipastikan menghadapi kesulitan hingga risiko yang tinggi.

"Ini riskan dan memiliki kesulitan tinggi untuk ROV (Remotely Operated Vehicle) dan pengangkatan nantinya," ujar dia.

Dibantu negara lain

Dalam pencarian ini, TNI dibantu oleh militer negara lain seperti Australia, Singapura hingga Amerika Serikat.

"Untuk kapal-kapal yang memiliki peralatan seperti Singapura, dia memiliki alat yang bisa mencakup kedalaman 900-1000 meter. Kita tempatkan bersama KRI Rigel jika itu terbukti Nanggala, kita tindaklanjuti dengan peralatan yang dimiliki oleh Singapura," kata Yudo.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved