Sinetron Preman Pensiun 5
Para Preman Gokil di Sinetron Preman Pensiun 5,Ada Kang Mus, Bubun, Murad, Bos Edi, Berikut Kisahnya
Para Preman Gokil di Sinetron Preman Pensiun 5,Ada Kang Mus, Bubun, Murad, Bos Edi, Berikut Kisahnya
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM - Di episode sebelumnya disuguhkan situasi masing masing kubu sudah menabuh genderang perang.
Kubu Bubun mendapatkan bantuan. Kang Darman tak mau ketinggalan.
Korban pertama adalah anak buah Kang Edi yang biasanya menguasai pasar.
Dua orang anak buahnya tersungkur kesakitan di sebuah gang dipukuli tanpa ampun.
Keduanya kalah jumlah. Mengetahui hal ini, Kang Edi meradang. Ia menegaskan, selain menguasai pasar, ia juga memerintahkan anak buahnya untuk memulai "bisnis" di pasar alias turut berebut kue kekuasaan di pasar.
Sementara itu, Kang Mus juga mulai mengandalkan Ujang. Gaya otoriternya yang berkuasa tanpa lawan membuat Ujang mendelik tak berkutik.
Kang Mus meminta Ujang siap tidak siap harus siap meneruskan apa yang sudah dibangun Kang Mus.
Selain bisnis kecimpring bermerk dagang Family, Kang Mus secara tak langsung juga meminta Ujang menguasai daerah pasar dan Terminal.
Artinya bakal ada Kang Darman, Kang Bubun, Kang Edi dan Kang Mus yang bakal berlomba saling menguasai daerah terminal sebagai area kekuasaan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan juga mempunyai gengsi.
Baca juga: Baca Alquran di Bulan Ramadhan Belipat Pahala, Jangan Lupa Surat Al Kahfi di Hari Jumat
Baca juga: Fakta Penting di Sinetron Ikatan Cinta RCTI: Naluri Mama Rosa VS Skenario Al, Lebih Jago Siapa ?
Baca juga: Spoiler Drakor Vincenzo Episode 17 Sabtu 24 April 2021, Pertarungan David dan Goliath

Episode Selanjutnya
Kang Darman ingin segera membuat perhitungan dengan Bubun.
Kang Darman geram lantaran Bubun sudah sering membuat perkara dengan anak buahnya.
Seluruh anak buah Kang Darmawan diminta segera mencari dan menghabisi anak buah Bubun yang selama ini bercokol di terminal.
Perseteruan terus berlanjut. Area pasar dan terminal menjadi daerah perebutan kekuasan para preman.