Berita Kesehatan
Air Hangat atau Dingin, Manakah yang Lebih Baik Untuk Berbuka Puasa?
Secara umum, minum air hangat dapat meningkatkan sirkulasi darah serta melindungi organ-organ internal dari kerusakan.
Setelah itu, sekitar lima sampai sepuluh menit, barulah Anda bisa mengonsumsi minuman yang manis atau camilan manis, seperti kurma atau kolak.
Minuman manis seperti teh manis hangat bisa dianjurkan sebagai minuman buka puasa, karena dapat menormalkan kembali gula darah Anda setelah berpuasa.
Namun hati-hati, minuman manis juga tidak boleh berlebihan, harus sesuai dengan porsinya.
Satu gelas teh manis saja sudah cukup membantu menaikkan gula darah dan membuat tubuh Anda kembali berenergi.
Selain memilih minuman buka puasa yang manis dan hangat, Anda juga bisa makan buah-buahan yang manisnya alami.
Buah memiliki kandungan air yang tinggi, serta dapat juga menaikkan gula darah yang turun selama puasa.
Manfaatnya...
Secara umum, minum air hangat dapat meningkatkan sirkulasi darah serta melindungi organ-organ internal dari kerusakan.
Namun, minum air hangat saat perut kosong atau untuk berbuka puasa juga memiliki manfaat tersendiri.
Minum air hangat saat berbuka akan lebih cepat mengembalikan suhu tubuh, sehingga lambung Anda dapat menyesuaikan dengan baik setelah lama tidak makan dan minum.
Selain itu, air hangat dapat mengaktifkan sistem pencernaan yang tentunya dapat membantu Anda untuk menghindari gangguan pencernaan.
Meminum air hangat juga dapat merangsang aliran darah menuju usus dan dapat mencegah sembelit saat puasa.(TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mana Lebih Baik: Buka Puasa dengan Air Dingin atau Hangat?", https://sains.kompas.com/read/2018/06/02/170000123/mana-lebih-baik--buka-puasa-dengan-air-dingin-atau-hangat-.
Editor : Resa Eka Ayu Sartika