Berita Kesehatan
Air Hangat atau Dingin, Manakah yang Lebih Baik Untuk Berbuka Puasa?
Secara umum, minum air hangat dapat meningkatkan sirkulasi darah serta melindungi organ-organ internal dari kerusakan.
TRIBUNJOGJA.COM - Sebagian orang ada yang memilih air dingin sebagai minuman buka puasa, sementara yang lainnya mungkin memilih air hangat.
Setelah hampir 13 jam berpuasa, menahan lapar dan haus, air dingin menjadi minuman buka puasa yang menyegarkan.
Tetapi sebaiknya buka puasa dengan air dingin atau air hangat?
Godaan Air Dingin
Siapa yang tidak tergoda dengan segarnya air dingin menjelang berbuka puasa.
Kesegaran air dingin atau bahkan es membuat banyak orang memilih buka puasa dengannya.
Tetapi ternyata minuman buka puasa yang dingin tidak baik untuk tubuh.
Baca: 5 Buah Eksotis yang Cocok dan Sehat Buat Buka Puasa
Menurut Praktisi gizi klinis dan olahraga, Rita Ramayulis, yang diterbitkan Kompas, mengatakan bahwa berbuka dengan minuman yang terlalu dingin akan membuat kerja lambung lambat karena harus menyesuaikan dengan suhu tubuh.
Selain itu, perut telah lama tidak diisi makanan ataupun minuman selama hampir 13 jam, lambung akan mengalami kontraksi atau kaget ketika langsung menerima air dingin.
Perut juga akan terasa kembung jika berbuka puasa langsung dengan minuman dingin.
Sebaiknya pilih minuman buka puasa yang tak terlalu dingin dan tidak perlu pakai es batu.
Jika terlalu dingin, suhu air yang diminum akan terlalu lama menyesuaikannya dengan suhu tubuh.
Sebaiknya Hangat
Menurut Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia Kalimantan Barat, Dr Nursyam M.Kes, untuk buka puasa lebih baik memilih minuman yang manis dan hangat supaya tidak membuat kaget lambung yang kosong setelah seharian penuh.
Anda juga bisa berbuka puasa dengan dahulukan minum air putih yang tidak dingin atau air dengan suhu ruang.