Pelajar Asal Gunungkidul Ditargetkan Tembus Kompetisi Tingkat Nasional

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kundha Kabudayan alias Dinas Kebudayaan (Disbud) Gunungkidul mempersiapkan sejumlah pelajar untuk mengikuti kompetisi Cerdas Cermat tentang Museum dan Kebudayaan. Mereka pun diupayakan menembus tingkat nasional.

Kepala Disbud Gunungkidul Agus Kamtono menjelaskan pihaknya sudah melakukan tahap penyisihan untuk tingkat kabupaten. Pesertanya merupakan pelajar dari jenjang SMP/MTs sederajat.

"Kami lakukan proses seleksi agar mendapatkan peserta yang benar-benar sesuai kebutuhan kompetisi," jelas Agus dihubungi pada Kamis (22/04/2021).

Baca juga: Peringati Hari Kartini, Astra Motor Ajak Konsumen Wanita Cek Kendaraan Gratis di AHASS

Ia menjelaskan, selama ini peserta dari Gunungkidul hanya mampu menembus tingkat provinsi. Prestasi tertinggi yang diraih adalah juara 3 dari lomba Cerdas-Cermat tersebut.

Itu sebabnya, kali ini pihaknya melakukan persiapan lebih matang. Sebab Agus mengharapkan peserta yang sudah terpilih bisa mewakili Gunungkidul dan DIY ke tingkat nasional.

"Pembekalan kami lakukan terus, baik pada peserta maupun guru pendamping," katanya.

Agus mengatakan proses pembekalan tersebut menggandeng Badan Musyawarah Museum (Barahmus) DIY. Mereka juga diminta membantu proses seleksi pelajar.

Kepala Bidang (Kabid) Sejarah, Bahasa, dan Sastra Disbud Gunungkidul, Sigit Pramudyanto mengatakan total ada 77 peserta yang dijaring. Mereka mengikuti tahap penyisihan pada 6-7 April lalu.

"Prosesnya berlangsung dalam beberapa langkah hingga akhirnya didapatkan 5 peserta final tingkat kabupaten," jelas Sigit.

Agar bisa mencapai target tingkat nasional, kali ini Disbud Gunungkidul melakukan persiapan lebih matang. Antara lain membekali para peserta terpilih dengan berbagai materi lomba.

Baca juga: TEGA, 7 Nelayan Gunungkidul Tangkap Penyu Lekang untuk Dikonsumsi, Terancam 5 Tahun Penjara

Sesuai rencana, lomba tingkat provinsi akan dilaksanakan setelah Idul Fitri. Sedangkan tingkat nasional biasanya diadakan pada bulan Juli-Agustus.

Mengingat lomba ini sudah jadi agenda rutin, Sigit pun berharap tiap sekolah turut mempersiapkan para pelajarnya. Termasuk menjaring peserta yang masih duduk di kelas paling rendah.

"Sebisa mungkin ada regenerasi sehingga bisa didapat peserta yang ideal untuk mengikuti lomba," katanya. (alx)