Erupsi Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi, Awan Panas Guguran Terjadi 5 Kali dalam 12 Jam, BPPTKG: Dalam Tahap Normal
Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih menunjukkan aktivitas erupsi yang cukup intens hingga hari ini, Selasa (20/4/2021).
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih menunjukkan aktivitas erupsi yang cukup intens hingga hari ini, Selasa (20/4/2021).
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, pada periode pengamatan hari ini pukul 06.00-12.00 WIB terjadi 3 kali awan panas guguran.
Awan panas guguran pertama terjadi pukul 06.31 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 39 mm dan durasi maksimal 118 detik. Jarak luncur kurang lebih 1.500 m ke arah barat daya.
Baca juga: Sebanyak 6 Posko Pantauan Mudik Disiapkan oleh Pemkab Klaten
Berikutnya, awan panas guguran kembali terjadi pukul 09.57 dan 10.08 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 dan 55 mm, durasi 119 dan 120 detik. Jarak luncur maksimal 1.500 m ke arah barat daya. Angin bertiup ke barat.
Pada periode 6 jam sebelumnya, yakni pukul 00.00-06.00 WIB, awan panas guguran Gunung Merapi juga terjadi sebanyak 2 kali, tepatnya pukul 04.11 dan 04.50 WIB dengan jarak luncur masing-masing 1.300 m.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, mengatakan kejadian 5 kali awan panas guguran dalam 12 jam terakhir ini masih dalam tahap normal.
"Masih dalam tahap normal. Jarak luncur awan panas guguran masih berada di dalam rekomendasi jarak bahaya," ujar Hanik, Selasa (20/4/2021).
Ia menerangkan, guguran di sisi tenggara memang sudah terjadi sejak beberapa waktu yang lalu. Hingga kini, belum ada perubahan potensi bahaya Gunung Merapi.
"Jarak luncur guguran juga relatif masih pendek. Secara umum belum ada perubahan rekomendasi daerah potensi bahaya erupsi Gunung Merapi," paparnya.
Selain itu, masih pada hari ini pukul 06.00-12.00 WIB, teramati pula 5 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.200 m ke arah barat daya.
Sementara, aktivitas kegempaan yang terjadi pada periode ini antara lain 3 awan panas guguran dengan amplitudo 35-55 mm, durasi 118-120 detik; 56 gempa guguran dengan amplitudo 3-42 mm, durasi 10-110 detik; serta 1 gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 5 mm, S-P 0.5 detik, durasi 7.2 detik.
Baca juga: Pantauan Harga Bahan Pokok Pasar Bantul Ajek, Beberapa Kebutuhan Harganya Cenderung Turun
Cuaca Gunung Merapi cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara 22-28°C, kelembaban udara 59-74 persen, dan tekanan udara 759-944 mmHg.
Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkap Hanik. (uti)