Masuk Pekan Kedua Ramadhan, Harga Daging dan Telur Ayam di DI Yogyakarta Masih Fluktuatif

Fluktuasi harga pada komoditas daging ayam broiler dan telur ayam ras masih terjadi pada pekan kedua bulan Ramadhan 2021 ini.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Yuwantoro Winduajie

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Fluktuasi harga pada komoditas daging ayam broiler dan telur ayam ras masih terjadi pada pekan kedua bulan Ramadhan 2021 ini.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Yanto Apriyanto merinci, berdasarkan pemantauan pihaknya di pasar dan pusat perbelanjaan di DI Yogyakarta, komoditas daging ayam rata-rata dipatok seharga Rp 45 ribu per kilo atau melebihi harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 35 ribu.

Kemudian pada komoditas telur ayam ras mengalami peningkatan berkisar Rp 24 ribu hingga Rp 26 ribu per kilo dari HET senilai Rp 24 ribu.

Baca juga: Resep Susu Kurma yang Mudah dan Segar Dinikmati saat Buka Puasa

Peningkatan harga pada sejumlah komoditas tersebut menurut Yanto disebabkan karena tingginya permintaan konsumen di awal bulan Ramadhan ini.

Masyarakat banyak membutuhkan dua komoditas tersebut untuk menggelar beragam tradisi guna menyambut kedatangan bulan yang dianggap suci bagi umat Islam tersebut.

"Hari sebelumnya kan ada acara tradisi ruwahan dan acara-acara selametan, itu menggunakan daging ayam cukup tinggi," jelasnya saat dihubungi Tribun Jogja, Senin (20/4/2021).

Selain itu, saat ini juga bersamaan dengan masa pencairan Program Keluarga Harapan (PKH), di mana para penerima manfaat diwajibkan untuk membeli kedua komoditas tersebut.

Faktor lain yang mempengaruhi fluktuasi harga yakni, produsen ayam yang belum memasuki masa panen sehingga mempengaruhi ketersediaan di pasaran.

"Masih dalam masa pemeliharaan. Saya harapkan minggu-minggu ke empat ini sudah bisa berangsur turun," jelasnya.

Di sisi lain, komoditas cabai rawit merah yang sempat mengalami tekanan harga kini mulai berangsur turun. Saat ini harganya dipatok sekitar Rp 36 ribu dari sebelumnya mencapai Rp 67 ribu.

"Jadi sudah menunjukkan penurunan yang drastis sekali. Hal ini disebabkan karena di beberapa tempat sudah sempat," paparnya.

Lebih jauh, Yanto menjelaskan, komoditas daging ayam dan telur memang kerap mengalami fluktuasi harga menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran.  

Namun di tahun ini, tekanan harga kemungkinan dapat diminimalisasi. 

Pasalnya pemerintah telah memberlakukan larangan mudik. Sehingga konsumsi masyarakat diprediksi tidak meningkat signifikan pada perayaan Lebaran 2021 ini.

"Dengan adanya larangan mudik ini konsumsi jadi sedikit menurun. Okupansi hotel kan otomatis akan berkurang. Restoran, katering, dan hotel kalau ada larangan, permintaan akan berkurang dari biasanya," rincinya.

Kendati demikian, pihaknya akan terus melakukan pengawasan harga dan ketersediaan bahan pangan. Misalnya pada distributor komoditas pangan.

"Dari sisi distributor ketersediaan, kesiapan, dan distribusi ke pasar-pasar setempat atau lokasi-lokasi ekonomi akan kita lakukan pemantauan," jelasnya.

Baca juga: TIPS Berpuasa untuk Penderita Asam Lambung

Selain itu Disperindag DIY juga akan menggelar pasar murah di akhir bulan April untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok.

"Kita adakan di bawah harga pasaran. Pertama di Gunungkidul kemudian di Bantul dalam rangka untuk ketersediaan bahan pokok dan keterjangakuan masyarakat dalam menyambut bulan Puasa dan Lebaran," bebernya.

Menurut Yanto, hingga saat ini harga komoditas bahan pangan secara umum masih tergolong stabil. Ketersediaannya pun dipastikan masih mencukupi.

"Secara umum, untuk komoditas cukup tersedia harga masih terjangkau. Ketersediaan cukup," jelasnya. (tro)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved