Sleman
Keluhkan Kerusakan Jalan Babarsari, Pengendara : Tadinya Mulus, Sekarang Malah Rusak
Keluhkan Kerusakan Jalan Babarsari, Pengendara : Tadinya Mulus, Sekarang Malah Rusak
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sejumlah pengendara motor di daerah Babarsari, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman mengeluhkan kondisi jalan yang tidak rata di wilayah tersebut.
Jalanan yang tidak rata itu terasa di simpang tiga Jalan Babarsari dan sebagian area Nologaten.
Pantauan Tribun Jogja, jalan memang tidak rata dalam satu ruas. Sehingga, pengendara terkadang harus melewati aspal yang lebih tinggi ataupun lebih rendah.
Tidak jarang, ada bagian aspal yang berlubang dan dipenuhi batu. Ini membutuhkan kewaspadaan ekstra dari pengendara, khususnya roda dua.
“Saya kalau lewat sini sebenarnya enggak nyaman karena aspalnya itu lho penuh gronjalan,” kata Darmawan Maulana, seorang mitra ojek daring yang kebetulan sedang menunggu pesanan, Selasa (20/4/2021).
Ia menyayangkan jalan yang tadinya halus justru jadi rusak.
“Mungkin ya proyeknya belum selesai, tapi kan kalau seperti ini membahayakan ya. Apalagi kalau malam. Saya takut lubangnya ada yang tidak kelihatan,” bebernya.
Baca juga: Keluarga Pelaku Penganiayaan di Kotagede Sampaikan Maaf
Baca juga: JPW Apresiasi Kinerja Polres Bantul yang Sukses Ungkap Kasus Pembunuhan Berencana di Banguntapan
Ditambah, ada beberapa tutup drainase tidak rata.
Tutup drainase itu terlihat menonjol sehingga kalau dilewati akan membayakan pengendara.
“Kalau pas hujan, ada genangan, sudah deh enggak keliatan apa-apa,” tandasnya.
Senada, Aan Sodikin, seorang penjual es buah takjil juga mengeluhkan hal yang sama lantaran dirinya merasa kesulitan jika membawa barang dagangannya melewati daerah itu.
“Es buah saya kalau lewat sini jadi goyang-goyang takut tumpah,” ungkapnya.
Belum lagi jika di Jalan Babarsari ada bebatuan dan pasir yang masih berada di tengah jalan.
“Di tengah-tengah itu kan ada tambalan aspalnya yang pecah. Pecahannya itu bolong lagi terus ada pasir dan batuannya. Berbahaya kalau selip, jatuh pasti,” kata Aan.
Hal lain yang menjadi sorotan adalah jika malam tiba, daerah Babarsari tidak mendapatkan penerangan cukup.
Menurut Aan, ini membahayakan juga karena lubang-lubang jadi tidak terlihat.
“Coba lewat Jalan Babarsari malam hari. Kemungkinan itu semua enggak kelihatan deh jadi harus pelan-pelan bawa motornya,” tandas Aan. (Tribunjogja/Ardhike Indah)