Uji Coba Tatap Muka 2 SMA/K Gunungkidul, Pelajar di Kelas Dibatasi

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Senin (19/04/2021) ini, dua sekolah jenjang Menengah Atas di Gunungkidul mulai menjalani pembelajaran tatap muka.

Jumlah peserta didik pun dibatasi demi menerapkan protokol kesehatan (prokes) jaga jarak.

Plt Kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Gunungkidul, Suhirman mengatakan dua sekolah tersebut adalah SMK Negeri 1 Wonosari dan SMA Negeri 2 Playen.

"Keduanya ditunjuk oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY sebagai percontohan pembelajaran di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)," jelasnya pada wartawan hari ini.

Adapun penunjukan tersebut sudah disampaikan sejak Februari lalu.

Baca juga: Terkendala Listrik, 78 Pelajar SMP di Gunungkidul Ikut ASPD Susulan

Menurut Suhirman, Surat Edaran Disdikpora DIY terkait pelaksanaan belajar tatap muka di dua sekolah tersebut terbit pada 14 April.

Pelaksanaan belajar tatap muka di dua sekolah tersebut pada hari pertama ini pun diwarnai peristiwa menarik, terutama pada pelajar kelas X.

"Tadi pagi ada laporan beberapa pelajar kelas X datang terlalu pagi ke sekolah," ungkap Suhirman.

Menurutnya, kondisi tersebut bisa dimaklumi.

Pasalnya sejak dimulainya tahun ajaran baru, mereka baru datang ke sekolah di hari ini.

Sebelumnya pendidikan dilakukan secara jarak jauh.

Total ada 10 sekolah di DIY yang ditunjuk sebagai percontohan.

Menurut Suhirman, sedianya aktivitas belajar tatap muka dimulai sejak Februari lalu.

"Namun karena ada kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), akhirnya ditunda hingga April," jelasnya.

Terpisah, Kepala SMKN 1 Wonosari Muhammad Rokhis menyampaikan ada sebanyak 850 pelajar yang mengikuti belajar tatap muka.

Baca juga: Percepat Pembangunan, Bupati Gunungkidul Gandeng Dua Perguruan Tinggi