Cerita Atlet Panahan Okka Bagus Subekti, Berangkat dengan Biaya Sendiri Hingga Dapat Medali Emas
Salah satu atlet Puslatda PON DIY, Okka Bagus Subekti ikut andil dalam ajang tersebut. Di sana ia dan dua orang temannya, berhasil menggondol emas di
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Pada akhirnya, usaha itu membuahkan hasil, Okka membuktikan jika dirinya mampu membawa medali emas, meski tidak didukung dengan fasilitas yang ada.
"2016 itu saya ikut PON dengan biaya saya mandiri, beda sama teman-teman yang masuk tiga besar di Pra PON. Tapi saya serius pengen tampil di sana, alhamdulillah saya bisa dapat medali emas," bebernya pria yang juga mahasiswa jurusan Pendidikan Keolahragaan FIK UNY itu.
Di samping itu ada satu hal yang tidak ia lupakan sebelumnya, ia ingat betul soal janji yang diberikan komite terkait bakal mengganti uang akomodasi jika dirinya bisa merah medali emas di PON 2016 saat itu.
Hanya saja hingga saat ini, kabar yang didengarnya empat tahun lalu menguap di udara begitu saja, tidak ada kejelasan apakah uang ganti itu benar ada atau tidak.
"Katanya kalau menang bakal diganti, cuma sampai sekarang gak pernah ada," jelasnya.
Setahun kemudian pada 2017, Okka mengikuti ajang Popnas (Pekan Olahraga Pelajar Nasional). Pada kesempatan itu, dirinya mengaku bahagia dapat membuktikan kerja kerasnya selama latihan juga membuahkan hasil yang manis.
Kala itu, selain membawa pulang medali emas, yang juga sebagai medali emas pertama kontingen DIY, Okka berhasil memecahkan rekornya setiap latihan, yang awalnya nilai yang diperoleh hanya berkisar 325-329, saat itu tembakannya berhasil membuat nilai 344.
Persiapkan PON di Papua
Kini Okka sedang sibuk mempersiapkan dirinya untuk mengikuti PON di Papua yang akan dihelat awal bulan Oktober 2021 mendatang. Latihan yang ia jalankan full satu pekan kecuali hari Senin.
Kiat-kiat lainnya untuk mencapai peak performance, Okka selalu menambah porsi latihannya hingga, dari segi memanah dan fisik.
"Saya biasanya selalu nambah latihan sendiri, tiap pagi manah sama fisik, kalau sekarang lebih banyak manahnya, untuk fisik paling jaga kebugaran saja," tuturnya.
Saat ini ia optimis bisa turut menyumbang medali emas bagi kontingen DIY nanti di PON XX Papua, lantaran persiapan yang dilakukan sudah mencapai 90 persen, sisanya 10 persen tinggal menunggu waktu bermain di Papua.
"Targetnya yakin medali emas buat DIY," tegas Okka.
Meski begitu, ia pernah merasa bosan dengan olahraga panahan, namu ia selalu menyiasati hal tersebut dengan berlatih dengan cara lain, atau mengerjakan hal lain sebagai selingan dan istirahat sejenak dari latihan.
Baca juga: Penuhi Tugas Mahasiswa Doktoral, Prodi Ketahanan Nasional Pascasarjana UGM Gelar Webinar Daring
Biodata: