Erupsi Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi, Teramati 2 Kali Awan Panas Guguran Siang Ini, Jarak Luncur Hingga 1,5 Km

Gunung Merapi (2.968 mdpl), masih terus menunjukkan aktivitas erupsi hingga siang ini (Kamis, 8/4/2021). Pada periode pengamatan hari ini pukul

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Visual Gunung Merapi 8/4/2021 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2.968 mdpl), masih terus menunjukkan aktivitas erupsi hingga siang ini, Kamis (8/4/2021).

Pada periode pengamatan hari ini pukul 06.00-12.00 WIB, telah terjadi 2 kali awan panas guguran Gunung Merapi.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, awan panas guguran terjadi pukul 10.31 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 36 mm dan durasi 106 detik.

Baca juga: Hari Ini Jadi Puasa Senin Kamis Terakhir di Bulan Syaban Sebelum Ramadhan, Berikut Manfaatnya

Jarak luncur kurang lebih 1.000 meter ke arah barat daya.

Selanjutnya, awan panas guguran kembali terjadi pukul 10.38 WIB, tercatat di seismogram dengan amplitudo 25 mm dan durasi 114 detik. Jarak luncur kurang lebih 1.500 meter ke arah barat daya.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menuturkan pada periode pengamatan siang ini pukul 06.00-12.00 WIB, teramati pula 1 kali guguran lava dengan jarak luncur 500 m ke arah barat daya.

Secara visual, gunung tampak jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.

Secara meteorologi, cuaca Gunung Merapi cerah dan berawan. Angin bertiup sedang ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 20-28°C, kelembaban udara 76-83 persen, dan tekanan udara 843-916 mmHg.

Sementara, aktivitas kegempaan yang terjadi pada periode ini antara lain 2 awan panas guguran dan 22 gempa guguran.

Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).

Potensi bahaya saat ini, kata Hanik, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkap Hanik.

Baca juga: Gelar Operasi Pekat, Satpol PP Bantul Temukan Kapster Berpakaian Seksi dan Pasangan Tidak Resmi

Ia menambahkan, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Selain itu, pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tandas Hanik. (uti)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved