Kabupaten Sleman
Inovasi Irigasi Tetes, Dinilai Mampu Tingkatkan Produksi bagi Petani Cabai di Sleman
Sistem irigasi tetes adalah metode irigasi yang dapat menghemat pupuk dan air.
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten Sleman terus berinovasi untuk meningkatkan produktivitas pada komoditas pertanian.
Satu di antaranya, inovasi irigasi tetes untuk cabai melalui demonstrasi plot (demplot) di lahan perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi, dusun Ngepas, Donoharjo, Kapanewon Ngaglik.
Inovasi tersebut diinisiasi oleh Bank Indonesia DIY dan dinilai dapat meningkatkan produksi cabai hingga satu ton per hektar lahan.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo berharap dengan keberadaan demplot Irigasi tetes sebagai teknologi tepat guna nantinya dapat memberi contoh bagi para petani.
Baca juga: Tradisi Padusan Jelang Ramadan di Sleman akan Diawasi Agar Sesuai dengan Prokes
Lalu, bersama-sama menerapkannya.
Selain itu, adanya inovasi teknologi itu, ke depan diharapkan mampu mendorong generasi muda supaya mau terjun di dunia pertanian, menjadi petani milenial.
Menurutnya, sistem irigasi tetes adalah metode irigasi yang dapat menghemat pupuk dan air.
Di mana jumlah kebutuhan air akan disesuaikan dengan jenis dan umur tanaman.
Dengan kondisi tersebut, tentu akan mengoptimalkan biaya produksi sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Baca juga: Pemkab Sleman Pastikan Penyaluran BBM dan Elpiji di Kawasan Wisata Kaliurang Aman
"Dengan meminimalkan biaya penanaman, harapannya petani Sleman semakin makmur," tutur dia, saat kick of demplot Irigasi Tetes Komoditas Cabai di dusun Ngepas, Donoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kamis (8/4/2021).
Peresmian dihadiri juga Wakil Bupati Sleman, dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY.
Ketua Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi Sleman Inoki Azmi Purnomo mengatakan, dengan menerapkan metode irigasi tetes, pihaknya dapat mengoptimalkan biaya produksi karena penggunaan air yang minim.
Dimsamping itu, petani di komunitasnya juga berhasil meningkatkan produksi komoditas cabai.
"Produksi kita meningkat, dari awalnya 7,6 ton per hektar menjadi 8,8 ton per hektar," terang dia. ( Tribunjogja.com )
Soal Matematika ASPD di Sleman Diduga Bocor, Dinas Pendidikan Sleman Usul Dilaksankan Ujian Ulang |
![]() |
---|
Satpol PP DIY Jaring 8 Pasangan Tidak Sah, Beberapa Masih Berstatus Mahasiswa |
![]() |
---|
Tempat Ibadah Didorong Sediakan Pemandu Bahasa Isyarat bagi Disabilitas |
![]() |
---|
Razia Pasangan Mesum di Kost Eksklusif di Condongcatur, Satpol PP DIY Amankan 8 Pasangan Tak Sah |
![]() |
---|
Sebelum Ramadan, Pemkab Sleman Berencana Vaksin Semua Tokoh Agama |
![]() |
---|