Erupsi Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi, Luncurkan 3 Kali Guguran Lava hingga Jarak 700 Meter Pagi Ini 6 April 2021

Gunung Merapi (2.968 mdpl) masih menunjukkan aktivitas erupsi hingga hari ini (Selasa, 6/4/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok BPPTKG
Foto Gunung Merapi Senin (5/4/2021) pukul 17.43 WIB via PGM Kaliurang, visual Merapi tampak, cuaca mendung, suhu udara 26.0 °C, kelembaban 74 %rh, pressure 915.5 hpa, angin tenang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2.968 mdpl) masih menunjukkan aktivitas erupsi hingga hari ini (Selasa, 6/4/2021).

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan pada periode pengamatan hari ini pukul 06.00-12.00 WIB, Gunung Merapi teramati mengalami 3 kali guguran lava dengan jarak luncur 700 m ke arah barat daya.

Selain itu, tampak asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.

Baca juga: Heri Santosa Kembali Terpilih jadi Ketua KNPI Gunungkidul

Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menjelaskan aktivitas kegempaan yang terjadi pada periode tersebut di antaranya 46 gempa guguran dengan amplitudo 3-45 mm dan durasi 9-93 detik serta 2 gempa hembusan dengan amplitudo 3-4 mm dan durasi 20-22 detik.

Secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 16-21 °C, kelembaban udara 75-88 persen, dan tekanan udara 569-708 mmHg.

Sementara itu, pada periode 6 jam sebelumnya, yakni Senin (5/4/2021) pukul 18.00-24.00 WIB, dilaporkan teramati 5 kali guguran lava Gunung Merapi dengan jarak luncur 600 m ke arah barat daya.

Pada periode tersebut, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.

Aktivitas kegempaan yang terjadi antara lain 47 gempa guguran dengan amplitudo 3-18 mm dan durasi 9-69 detik, 1 gempa hembusan dengan amplitudo 7 mm dan durasi 11 detik, serta 2 gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.3 detik, dan durasi 6 detik.

Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).

Potensi bahaya saat ini, kata Hanik, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

Baca juga: Pemerintah Izinkan Salat Tarawih dan Salat Id Berjamaah, Ini 11 Poin Aturan dan Panduan dari Kemenag

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkap Hanik.

Ia menambahkan, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Selain itu, pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tandas Hanik. (uti)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved