Erupsi Gunung Merapi

Dalam Sepekan, Erupsi Gunung Merapi Timbulkan Abu Tipis di 7 Lokasi

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, melaporkan pada periode pengamatan

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok BPPTKG
Foto Gunung Merapi Senin (5/4/2021) pukul 17.43 WIB via PGM Kaliurang, visual Merapi tampak, cuaca mendung, suhu udara 26.0 °C, kelembaban 74 %rh, pressure 915.5 hpa, angin tenang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2.968 mdpl) masih terus menunjukkan aktivitas erupsi 2021.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, melaporkan pada periode pengamatan sepekan lalu (26 Maret-1 April 2021) awan panas guguran Gunung Merapi terjadi sebanyak 14 kali dengan jarak luncur teramati maksimal 1.800 m ke arah barat daya.

Awan panas guguran terase terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 60 mm dan durasi 168 detik.

Baca juga: 13 Pasangan Tidak Resmi di Klaten Terjaring Razia Pekat, di antaranya Masih Berstatus Pelajar

Akibat awan panas guguran tersebut, menurut Hanik, telah terjadi hujan abu tipis di setidaknya 7 lokasi dekat puncak Gunung Merapi.

"Dilaporkan terjadi hujan abu tipis di Ngadirojo, Stabelan, Takeran, Tlogolele, Selo, Pos Babadan, dan sekitar Pasar Talun," ungkap Hanik.

Ia melanjutkan, selain itu teramati guguran lava Gunung Merapi sebanyak 158 kali dengan jarak luncur maksimal 1.100 meter ke arah barat daya dan 1 kali guguran lava pijar di kubah tengah.

Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor barat daya pada 1 April terhadap 25 Maret 2021 menunjukkan adanya perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran dan pertumbuhan kubah.

Menurut Hanik, volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.060.000 m3 dengan laju pertumbuhan 13.400 m3/hari.

Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara pada 1 April terhadap 25 Maret 2021 menunjukkan ketinggian kubah tengah yaitu sebesar 70 m.

Masih dalam periode minggu lalu, ungkap Hanik, intensitas kegempaan Gunung Merapi lebih rendah dibandingkan minggu sebelumnya.

Adapun aktivitas kegempaan yang tercatat dalam seminggu lalu di antaranya 14 kali Awan Panas Guguran (AP), 3 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 61 kali gempa Fase Banyak (MP), 1.074 kali gempa Guguran (RF), 16 kali gempa Hembusan (DG), dan 6 kali gempa Tektonik (TT).

Deformasi atau penggembungan permukaan tubuh Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan electronic distance measurement (EDM) dan GPS pada minggu lalun tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.

"Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 85 mm/jam selama 105 menit di Pos Kaliurang pada 27 Maret 2021. Dilaporkan adanya lahar hujan dengan intensitas kecil di Kali Boyong pada 27 Maret 2021," tutur Hanik masih melanjutkan kondisi Gunung Merapi minggu lalu.

Ia menambahkan, secara meteorologi di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved