Dalam Sehari, Gunung Merapi Alami 29 Kali Guguran Lava dengan Jarak Luncur Maksimal 1 Km

Gunung Merapi teramati mengalami 1 kali guguran lava dengan jarak luncur 700 m ke arah barat daya, hari ini Senin (5/4/2021)

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. BPPTKG
Awan panas guguran Gunung Merapi tanggal 4 April 2021 pukul 10.53 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 25 mm dan durasi 86 detik. Jarak luncur ±1000 meter ke arah barat daya. Angin bertiup ke timur. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2.968 mdpl) masih menunjukkan aktivitas erupsi hingga hari ini, Senin (5/4/2021).

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melaporkan pada periode pengamatan hari ini pukul 06.00-12.00 WIB, Gunung Merapi teramati mengalami 1 kali guguran lava dengan jarak luncur 700 m ke arah barat daya.

Selain itu, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.

Secara visual, gunung tampak jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.

Kegempaan yang terjadi di antaranya 23 gempa guguran dengan amplitudo 3-18 mm dan durasi 10-107 detik.

Secara meteorologi, cuaca Gunung Merapi cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 21-29 °C, kelembaban udara 69-73 persen, dan tekanan udara 567-707 mmHg.

Sementara itu, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menuturkan selama periode Minggu (4/4/2021) pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Merapi mengalami 29 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.000 m mengarah ke barat daya dan 1 kali dengan jarak luncur 300 m ke tenggara.

Selain itu, kemarin, teramati 1 kali awan panas guguran dengan estimasi jarak luncur 1.000 m ke arah barat daya.

"Asap warna putih, intensitas tebal dengan ketinggian 50-200 m di atas puncak," ungkap Hanik, Senin (5/4/2021).

Adapun aktivitas kegempaan yang terjadi selama sehari kemarin antara lain 1 awan panas guguran, 118 gempa guguran, dan 4 gempa tektonik.

Laju rata-rata deformasi atau penggembungan permukaan tubuh Gunung Merapi kemarin dipantau melalui electronic distance measurement (EDM) Babadan ialah sebesar 0,1 cm/hari (dalam tiga hari).

Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).

Potensi bahaya saat ini, kata Hanik, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkap Hanik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved