Kabupaten Sleman

80 Persen Guru dan Tendik di Sleman Sudah Divaksin

Bukan hanya guru maupun tendik yang nantinya akan diprioritaskan untuk menerima vaksin, melainkan juga Dosen di perguruan tinggi.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Vaksinasi coronavirus disease-2019 (COVID-19) bagi guru dan tenaga kependidikan (tendik) di Bumi Sembada saat ini masih terus bergulir.

Total sasarannya, jika dihitung tanpa dosen, sekitar 20-an ribu orang, dan 13 ribu di antaranya sudah divaksin.

Ditargetkan, seluruhnya bakal rampung pada pekan pertama Bulan April, atau paling tidak sebelum bulan Ramadan. 

"(Guru dan tendik) sekarang sudah divaksin sekitar 80 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, Senin (5/4/2021). 

Baca juga: 650 Dosen dan Tenaga Didik UIN Sunan Kalijaga Akan Divaksin

Ia mengungkapkan, bukan hanya guru maupun tendik yang nantinya akan diprioritaskan untuk menerima vaksin, melainkan juga Dosen di perguruan tinggi.

Vaksin guru dan tendik dilangsungkan di 25 Puskemas.

Sementara vaksin bagi dosen, pelaksanannya dengan melibatkan gugus tugas dari masing-masing perguruan tinggi. 

Menurut dia, yang saat ini sudah berjalan ada di Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), maupun Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Sebentar lagi, kata dia, segera menjangkau ke Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga maupun kampus - kampus lain yang ada di Sleman.  

Vaksin bagi guru dan tendik, diakui Joko, sebenarnya ditargetkan rampung pada akhir Maret lalu. Namun ternyata meleset.

Baca juga: 11.700 Guru dan Tenaga Kependidikan di DIY Telah Jalani Vaksinasi Covid-19

Dari 25 Puskemas yang melayani vaksin bagi guru, saat ini baru 7 Puskemas yang dinyatakan sudah selesai. 

Sementara Puskemas lainnya, "masih harus diselesaikan hari-hari ini. Paling tidak sebelum puasa semua sudah selesai," harap Joko. 

Selama ini, kendala yang dihadapi oleh Puskesmas menurutnya adalah kapasitas.

Hanya mampu melayani 100 orang perhari, sehingga bagi Puskesman yang jumlah guru dan tendiknya sedikit, selesai lebih awal.

Di antaranya, Puskemas Cangkringan,  Ngemplak, Moyudan, Minggir, Turi dan Pakem.  

"(Di sana) sekolahnya tidak banyak, jadi sudah selesai," jelas dia. 

Penyuntikan vaksin bagi guru dan tendik segera selesai.

Baca juga: Sebanyak 1.939 Civitas Akademika UII Mendapat Vaksin COVID-19

Artinya, kata Joko, rencana Pemkab Sleman untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada bulan Juli mendatang, dari segi vaksinasi sudah siap. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana mengungkapkan, pihaknya berencana mengawali pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di semua sekolah di Bumi Sembada, pada tahun ajaran baru, di bulan Juli mendatang.

Pertimbangannya, penyebaran COVID-19 saat ini dinilai masih tinggi.

Kemudian masih menunggu semua guru dan tenaga kependidikan selesai menjalani vaksinasi.

"Tatap muka akan kita awali di tahun ajaran baru, bulan Juli. Pertimbangannya, sekarang sudah hampir April, nah, sementara penyebaran COVID-19 masih tinggi. Kami masih menunggu vaksinasi bagi tenaga kependidikan dan guru," ucap dia. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved