VIRAL Pemakaman di Klaten yang Dicat Warna-warni Habiskan 16 Kilogram Cat
Pemakaman umum yang berada di Dukuh Jetis, Desa Bakungan, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten mendadak viral
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pemakaman umum yang berada di Dukuh Jetis, Desa Bakungan, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten mendadak viral di jagat media sosial sejak kemarin hingga Senin (22/3/2021) siang.
Pemakaman umum tersebut viral lantaran ratusan makam yang berada di pemakaman Dukuh Jetis itu dicat dengan beragam warna yang tampak menjadi lebih berwarna seperti pelangi.
Tak tanggung-tanggung, sebanyak 16 kilogram cat dengan beragam warna dihabiskan oleh pemuda dan masyarakat untuk mengecat batu nisan ratusan makam tersebut.
Baca juga: Apresiasi Komika Muda, Astra Motor Yogyakarta Kompetisi Lomba Stand Up Comedy
"Ini pelaksanaan ngecatnya, Minggu 21 Maret 2021 kemarin. Pemuda dan masyarakat ngecatnya sejak pagi sampai sore hari. Ada 16 kilogram cat yang habis untuk mewarnai ini semua," ujar Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan, Desa Bakungan Sumiyono saat ditemui Tribun Jogja di lokasi pemakaman, Senin (22/3/2021).
Menurutnya, pada tahap awal pemuda dan masyarakat Dukuh Jetis hanya membeli dua kaleng cat berwarna biru untuk mengecat pagar pemakaman.
Namun, saat mengecat itu muncul ide spontan dafi sejumlah pemuda dan masyarakat untuk mewarnai batu nisan makam agar lebih bersih serta enak untuk dipandang.
"Ngecatnya spontan saja. Ini kan biar terlihat bersih dan rapi menjelang tradisi sadranan dan menyambut bulan ramadhan," akunya.
Menurutnya, adapun sumber pendanaan dari pengecatan makan warna -warni itu diambil dari dana kas makam tersebut serta sumbangan dari masyarakat dan pemuda.
Baca juga: Lansia Meninggal Mendadak Saat Ziarah Kubur di Tepus Gunungkidul
Sementara itu, salah seorang warga sekitar Sri Haryanta (50) mengaku jika pengecatan makam tersebut guna menghilangkan kesan seram atau angker menjelang dilakukannya tradisi sadranan.
"Pengecatan makam di dukuh ini baru kali ini dilaksanakan. Awalnya itu memang untuk membersihkan makam menyambut tradisi sadranan. Kemudian dicat juga biar semakin rapi," katanya.
Menurutnya, menjelang bulan Ramadhan masyarakat desa selalu membersihkan makam yang ada di desa tersebut.
Ia pun berharap agar kerapian dan kebersihan makam tetap terjaga menjelang masuknya Bulan Ramadhan. (Mur)