Kuliah Tatap Muka di UGM Tunggu Semester Pertama 2021 Habis
Pemerintah pusat kembali memperpanjang Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 5 April 2021.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah pusat kembali memperpanjang Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 5 April 2021.
Beberapa point kebijakan baru pun muncul, salah satunya dibukanya kembali proses belajar tatap muka terbatas bagi kalangan mahasiswa di perguruan tinggi.
Baca juga: Teknis Kuliah Luring di UPN Veteran Yogyakarta Masih Digodok, Mahasiswa Harus Patuhi Prokes
Beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta pun menyambut positif kebijakan belajar tatap muka terbatas tersebut, salah satunya muncul dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Kabag Humas dan Protokol UGM Iva Ariani mengatakan, pihak UGM baru akan menyelesaikan semester pertama tahun ini sebelum memutuskan untuk membuka pembelajaran tatap muka atau luar jaringan (luring).
Namun demikian, selama ini proses belajar tatap muka diberikan kepada mahasiswa yang memang membutuhkan terutama mereka yang menggunakan laboratorium atau ruang praktikum.
"Kalau UGM sampai habis semester pertama ini. Berarti bulan Mei atau Juni ya, baru akan kami bahas untuk tatap mukanya ke depan bagaimana," katanya kepada Tribunjogja.com, Kamis (18/3/2021)
Sampai saat ini, lanjut Iva, para petinggi UGM masih belum memberikan arahan terkait skema pembelajaran luring ke depan.
Akan tetapi, seandainya perkuliahan luring tersebut dilaksanakan kemungkinan besar UGM akan memulainya antara bulan Agustus atau September tahun ini.
"Karena memang belum ada arahan dari pimpinan. Tapi seandainya kuliah luring dilaksanakan, ya kemungkinan antara Agustus atau September," lanjut Iva.
Sosialisasi terhadap para mahasiswa saat ini belum dilakukan, termasuk surat pemberitahuan perkuliahan luring juga belum diturunkan.
Ia menambahkan, terdapat plus minus dalam pelaksanaan perkuliahan daring maupun luring.
"Ada plus minusnya memang, kalau khwatir perubahan perilaku ya itu tidak mungkin ya. Karena kami melihat mahasiswa memang sudah sangat rindu bertatap muka dengan teman-temannya maupun dosen," imbuh dia.
Baca juga: Warga Semanu Gunungkudul Berdayakan Ratusan Ibu Rumah Tangga Melalui Kerajinan Eceng Gondok
Saat ini UGM tetap memberlakukan blanded learning atau pembelajaran yang mengkombinasikan antara luring dengan daring, namun tetap dengan pengawasan yang ketat.
Untuk menyambut kebijakan pembukaan kembalo model belajar tatap muka, beberapa opsi akan dibahas di antaranya melakukan pembatasan jumlah mahasiswa yang masuk kelas terutama bagi kelas besar yang melibatkan 30 mahasiswa.
Pengawasan di lingkungan kampus juga akan dilaksanakan dengan membentuk Satgas COVID-19 dimasing-masing fakultas.
"Tentunya pembatasan kelas perlu dibahas, apalagi bagi kelas besar yang sampai 30 mahasiswa. Juga termasuk pembuatan satgas COVID-19 disetiap fakultas," pungkasnya. (hda)