Pencairan Bansos Bulan Maret di Sleman Disetop Sementara, Tunggu Data Valid
Ada tiga bansos utama bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kementerian Sosial yang disalurkan bagi warga di Sleman
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) lanjutan dan program Bantuan Pangan non-tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial pada bulan Maret 2021, dihentikan sementara.
Bukan hanya di Kabupaten Sleman, namun ditengarai di daerah lain pun sama.
Sebab, saat ini sedang dilakukan validasi data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui proses pemadanan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Feri Istanto, menyampaikan Kementerian Sosial saat ini menghentikan sementara semua proses penyaluran bantuan sosial.
Sebab, diminta oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pembersihan data penerima bansos.
Warga yang sudah meninggal, maupun pindah agar dihapus dari data.
Di samping itu, dilakukan juga pemadanan Nomor Induk Kependudukan.
"Selama itu belum dilakukan, Kemensos menghentikan penyaluran bansos-nya, sehingga bansos untuk periode Maret ini berhenti semua, belum disalurkan," kata dia, didampingi Kepala Seksi data Kesejahteraan Sosial, Surastomo Ari Saptoto, ditemui di kantornya, Selasa (16/3/2021).
Ada tiga bansos utama bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kementerian Sosial yang disalurkan bagi warga di Bumi Sembada.
Yaitu, program keluarga harapan (PKH) dengan sasaran 45.465 keluarga.
Anggaran yang dikucurkan untuk program ini sebesar Rp29,3 miliar.
Lalu, bantuan sosial tunai (BST) dengan jumlah penerima 50.633 keluarga.
Bantuan ini diberikan perbulan selama empat kali, Januari hingga April.
Anggaran yang dikucurkan pertahapnya sebesar Rp20,2 miliar.
Terakhir, program bantuan pangan non-tunai (BPNT). Sasaran penerima manfaat di Kabupaten Sleman sebanyak 78.370 penerima.