Misteri Temuan Kerangka Manusia di Lereng Gunung Merapi, Ini Hasil Pemeriksaan Tim Labfor Polda DIY
Tim Labfor Polda DIY memastikan jika kerangaka manusia tersebut berjenis kelamin laki-laki, dengan perkiraan usia antara 30 hingga 31 tahun
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Misteri penemuan kerangka manusia di lereng bukit Kendel, di lereng Gunung Merapi, Cangkringan, Sleman mulai menemukan titik terang.
Kerangka manusia yang ditemukan di lereng Gunung Merapi tersebut telah diperiksa oleh Tim ahli dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda DIY.
Tim ahli dari Laboratorium Forensik (Labfor) Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda DIY memastikan jika kerangaka manusia tersebut berjenis kelamin laki-laki, dengan perkiraan usia antara 30 hingga 31 tahun.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Bhayangkara Polda DIY, Kompol dr Theresia Lindawati Sp F, mengatakan setelah berhasil diidentifikasi, dirinya menjelaskan jika kerangka manusia tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan perkiraan usia antara 30 hingga 31 tahun.
Ia memastikan kerangka manusia tersebut bukan korban pembunuhan atau tindak kejahatan yang mengakibatkan hilangnya nyawa.
"Bukan akibat kasus pembunuhan. Itu perkiraan kami meninggal dan tertimbun longsor," jelasnya, kepada Tribun Jogja, Selasa (16/3/2021)
Baca juga: BREAKING NEWS : Kerangka Manusia Ditemukan di Lereng Bukit Kendel saat Prosesi Labuhan Merapi
Baca juga: Labfor RS Bhayangkara Perkirakan Temuan Tengkorak Saat Labuhan Merapi adalah Laki-laki Usia 30 Tahun
Ia menambahkan, dari hasil analisas sementara diperkirakan kerangka tersebut sudah terkubur selama satu tahun.
Theresia juga menegaskan bahwa tidak ada kerusakan tulang akibat hantaman benda tumpul atau lainnya.
"Tidak ada, saat ini tulang iga dari kerangka itu akan dikirim ke Labfor Jakarta untuk diteliti kembali," jelasnya.
Artinya, lanjut Theresia, kerangka manusia tersebut masih belum mendapat identitas aslinya hingga saat ini.

Sebelumnya diberitakan Tribunjogja.com, telah ditemukan kerangka manusia di lereng gunung Kendel, Sleman sesaat upacara labuhan Merapi dilaksanakan pada Senin (15/3/2021) kemarin.
Kerangka tersebut ditemukan oleh salah seorang warga sekitar yang juga menghadiri prosesi labuhan Merapi kemarin.
Pihak kepolisian dan SAR Merapi langsung melakukan evakuasi terhadap kerangka manusia tersebut.
Hingga kini pihak kepolisian sedang berusaha mengungkap kerangka manusia yang masih misterius tersebut.
Kronologi Penemuan Kerangka Manusia
Kerangka manusia ditemukan warga di lereng bukit Kendel yang ada di lereng Gunung Merapi, Senin (15/3/2021).
Kerangka manusia yang masih utuh tersebut saat ini sudah dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).
Menurut sumber yang dilansir dari kompas.com, kerangka ini ditemukan oleh abdi dalem seusai upacara adat Labuhan Merapi.
Salah satu anggota SAR Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kaliurang, Riris Prihatin (25), menceritakan setelah prosesi labuhan di Srimanganti, dirinya bersama dua anggota SAR mengantar abdi dalem ke Pos II.
"Saya, sama Mas Amad dan Mas Wahid dari SAR DIY mengawal Abdi Salem dari Srimanganti ke Pos Rudal atau pos II untuk mengambil oleh-oleh. Dari Abdi Dalem ada Enam orang," ujar seorang Anggota SAR Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kaliurang, Riris Prihatin (25), saat dihubungi Senin (15/3/2021).
Baca juga: Vaksinasi di DI Yogyakarta Tetap Digelar Sepanjang Bulan Ramadan, Dinkes DIY Tunggu Fatwa MUI
Baca juga: Ahli Forensik: Mayat Masih Bisa Bergerak hingga 17 Bulan Setelah Kematian
Sesampainya di Pos II, abdi dalem kemudian memanjatkan doa sebelum mencari oleh-oleh untuk dibawa turun.
Rencananya mencari oleh-oleh dilanjutkan ke Bukit Kendil.
"Saya ikut Abdi Dalem ke atas lagi. Posisi saya di barisan paling belakang," ungkapnya.
Menurutnya setelah berjalan kurang lebih 200 Meter, tanpa sengaja Abdi Dalem yang ada di depan menemukan kerangka manusia. Kondisinya saat itu tertutup oleh semak belukar.
"Awalnya yang kelihatan tulang betis kaki kanan, lalu kita cek, kita bersihkan semak-semaknya terlihat bagian tengkorak kepala," tuturnya. Penemuan itu, lanjutnya, langsung dilaporkan ke SAR dan polisi.
"Kita foto kerangka dari empat sudut yang berbeda. Kemudian kita evakuasi ke bawah," ungkapnya.
Riris menjelaskan, kerangka manusia tersebut saat ditemukan berada di sekitar jalan setapak menuju Kendil.
Posisinya di bekas aliran air hujan. "Itu sudah murni menjadi kerangka. Penemuanya tadi pukul 09.50 WIB," tandasnya.
Sementara itu, Kapolsek Cangkringan AKP Nidia Ratih membenarkan adanya penemuan tersebut.
"Iya benar ada penemuan kerangka. Dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi mengungkap identitas," pungkasnya.
Penjelasan Kapolsek Cangkringan
Kapolsek Cangkringan, AKP Nidia Ratih, bercerita penemuan kerangka itu bermula ketika ada dua saksi yang merupakan peserta, selesai mengikuti prosesi Labuhan di Sri Manganti.
Saat itu, Juru kunci Merapi, Mbah Asih, meminta mereka untuk mencari semacam oleh-oleh ke atas, yaitu di lereng Bukit Kendel, berupa daun-daun, maupun batang pohon.
Sesampainya di lokasi di lereng bukit Kendel, keduanya melihat ada kerangka manusia.
Letaknya di dalam lubang yang terbuka dengan posisi telentang menghadap ke atas.
Kondisinya sudah tinggal tulang belulang saat ditemukan.

Dua orang tersebut kemudian melapor dan segera ditindaklanjuti oleh SAR, Relawan dan Polda DIY.
Kerangka tersebut langsung dievakusi, dimasukkan ke dalam kantong mayat.
Selanjutnya, dibawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim DVI.
"Kalau dari penglihatan awam, kerangka tadi masih utuh," kata AKP Nidia Ratih saat dihubungi, Senin (15/3/2021).
Kerangka mayat manusia itu, kata Nidia, ditemukan sekitar pukul 09.45 WIB.
Kemudian dievakuasi pada pukul 10.15 WIB.
Menurutnya, saat kerangka ditemukan, tidak ada pakaian yang menempel.
Pihaknya belum bisa menduga pemilik kerangka tersebut.
Sebab, hingga kini belum ada informasi orang hilang di wilayah Cangkringan.
"Sampai sekarang belum ada laporan orang hilang," paparnya.
( tribunjogja.com / kompas.com )