Kabupaten Sleman
Lansia di Sleman Mulai Divaksin
Pemberian suntikan vaksin COVID-19 bagi warga di atas 59 tahun ini, dijadwalkan sampai 31 Maret mendatang.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memulai vaksinasi tahap kedua bagi kalangan lanjut usia (Lansia).
Pemberian suntikan vaksin COVID-19 bagi warga di atas 59 tahun ini, dijadwalkan sampai 31 Maret mendatang.
"Hari ini kita mulai melakukan vaksinasi untuk lansia. Dijadwalkan sampai dengan tanggal 31 Maret mendatang," kata Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo, kepada wartawan, Selasa (16/3/2021).
Menurutnya, periode pertama vaksinasi bagi lansia menyasar sebanyak 26.790 peserta.
Mereka adalah lansia yang sudah terdaftar di aplikasi yang telah disebar oleh Dinkes Sleman.
Baca juga: Vaksinasi Lansia di DI Yogyakarta Masih Minim, Dinkes DIY Pikirkan Opsi Vaksin Massal
Jumlah tersebut, diperkirakan akan terus bertambah, sebab belum semua lansia mendaftar.
Berdasarkan data statistik jumlah Lansia di Sleman berkisar antara 120 ribu - 150 ribu jiwa.
Pemberian vaksin bagi Lansia periode pertama dilaksanakan di 22 rumah sakit di Kabupaten Sleman.
Apabila saat pendaftaran, peserta memilih lokasi vaksinasi di Puskesmas maka secara otomatis akan dialihkan ke rumah sakit.
Sebab, Puskemas saat ini sedang digunakan untuk vaksinasi bagi tenaga pendidikan sehingga sasaran lansia dialihkan ke rumah sakit.
Lansia yang sudah mendaftar di aplikasi,--sebelum menjalani vaksinasi,-- nantinya akan terlebih dulu memperoleh SMS blast untuk pemberitahuan mengenai informasi jadwal dan lokasi pemberian vaksin.
Adapun bagi warga yang belum menerima sms.
"Kami minta bersabar dan sementara menunggu giliran," tuturnya.
Baca juga: Vaksinasi Lansia di DI Yogyakarta Masih Minim, Dinkes DIY Pikirkan Opsi Vaksin Massal
Vaksin yang disuntikkan kepada Lansia adalah Sinovac. Jenisnya sama seperti vaksin untuk sasaran warga lainnya.
Namun prosedur penyuntikannya berbeda.
Jika sasaran lain jarak interval 14 hari, khusus bagi lansia intervalnya 28 hari.
Di samping itu, sebelum disuntik juga ada tambahan lima pertanyaan yang menyangkut dengan kondisi fisik pasien.
Joko mengatakan, pendaftaran vaksin bagi lansia sudah dibuka sejak 1 Maret lalu.
Dalam pendataan, Dinkes bekerjasama dengan beberapa organisasi lansia seperti Komda Lansia, PWRI, Pepabri, dan LVRI.
Menurutnya, lansia masuk dalam prioritas penerima vaksin karena memiliki risiko tinggi fatalitas COVID-19.
Disinggung stok vaksin, Joko mengungkapkan, saat ini masih tersedia sekitar 30 ribu dosis.
Baca juga: Lansia yang Tervaksin di DI Yogyakarta Masih Minim, Ini Tanggapan Wakil Ketua DPRD DIY
"Makanya kami berani membuka vaksinasi untuk lansia," ungkap dia.
Total keseluruhan pendaftar vaksin di Sleman hingga saat ini berjumlah 104.983 orang.
Terdiri dari ASN (9.691), atlet (36), pegawai BUMN (1.066), BUMD (886), DPRD (60), tenaga pendidik (20.207), tokoh agama (1.237), pekerja transportasi publik (964), perangkat daerah (937), anggota TNI (1.223), anggota Polri (1.646), petugas pariwisata (6.124), pekerja media (547), pedagang pasar (7.966), lansia(26.790), dan pelayan publik lain (25.613).
Sejauh ini, menurutnya warga Bumi sembada yang sudah mendapatkan vaksin sebanyak 31.669 orang.
Rinciannya, dari SDM tenaga kesehatan 18.146 orang, pelayan publik 13.410 orang, dan 113 lansia.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 14.360 orang di antaranya telah mendapatkan vaksin dosis dua.
Terdiri dari 14.290 SDM Tenaga Kesehatan dan 70 pelayan publik. ( Tribunjogja.com )