Keluhan Orang Tua Siswa terkait Pengunduran ASPD SD/MI, Minta Pendampingan Psikologi untuk Anak
Sebagian besar orang tua kecewa dengan penundaan Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) SD/MI di Kota Yogyakarta.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebagian besar orang tua kecewa dengan penundaan Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) SD/MI di Kota Yogyakarta.
Mereka menilai, anak-anak juga akan merasa sedih jika itu diundur lantaran mereka masih harus belajar intens setidaknya hingga bulan Mei 2021.
“Saya tanya anak saya, apa bisa dia tidur nyenyak? Jawabnya tidak,” ujar Aeni Pranowo, salah satu orang tua siswa yang dihubungi Tribun Jogja, Senin (15/3/2021).
Aeni adalah ibu dari seorang anak yang saat ini sedang menempuh studi di SD di Kota Yogyakarta.
Baca juga: Viral di Media Sosial ASPD SD/MI Diundur Jadi Bulan Mei 2021, Kadisdikpora DIY Buka Suara
Ia menjelaskan, selama ini sang anak telah mengerjakan banyak soal dari sekolah.
Soal Tes Pendalaman Materi (TPM) itu selalu rutin diberikan sekolah agar mereka mampu menghadapi ASPD.
Dituturkannya, awal bulan ini, anaknya sudah merasa lega karena paling tidak dia hanya tinggal bertahan 1 bulan lagi.
“Tapi surat itu bikin harapan punah. Soal yang diberikan masih akan berlangsung 2 bulan lagi,” tambahnya.
Di minggu depan, soal TPM akan kembali diberikan secara daring.
Sementara, di awal bulan lalu, sudah ada 8-10 TPM yang harus dikerjakan secara luring.
Maksudnya, orang tua mengambil TPM tersebut ke sekolah dan mengembalikan lembar jawab ke sekolah lagi.
“Kalau tidak diombang-ambingkan gini tu kami siap saja menerima segala resiko. Tapi, kita kan sudah mengosongkan agenda eh tiba-tiba diundur,” jelasnya lagi.
Baca juga: SSB Bintang Putra Mlati Buka Kelas Sepak Bola Khusus Putri
Ditanya mengenai komentar sang anak, Aeni mengatakan anaknya juga kecewa.
Ia menilai bulan Mei 2021 itu masih lama dan tidak bisa membayangkan masih ada sejumlah soal yang ia garap di masa yang akan datang.
“Kami sudah diberitahu kalau ASPD bakal diselenggarakan di awal April 2021. Pemberitahuan itu sejak akhir Februari 2021 karena sebelum TPM pertama 8-10 Maret,” bebernya.
Ia berharap, pemerintah mau memperhatikan kondisi psikologis anak-anak yang akan menghadapi ASPD.
“Saya sudah minta ke sekolah tapi belum ada tanggapan apa-apa,” tandasnya. (ard)