Tingalan Jumenengan Dalem, Keraton Yogyakarta Gelar Labuhan di Pantai Parangkusumo Bantul
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar Labuhan Tingalan Jumenengan Dalem di Pantai Parangkusumo, Bantul, Minggu (14/03/2021).
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar Labuhan Tingalan Jumenengan Dalem di Pantai Parangkusumo, Bantul, Minggu (14/03/2021).
Labuhan dilaksanakan dalam rangka memperingati penobatan atau kenaikan tahta Sri Sultan Hamengku Buwono X ke 32.
Upacara labuhan diawali dengan penyerahan ubarampe dari Keraton menuju ke Kapanewon Kretek, Bantul.
Ubarampe tersebut berupa seperangkat pakaian yang pernah digunakan Sri Sultan, seperangkat pakaian untuk laki-laki dan perempuan, potongan kuku, potongan rambu Sri Sultan, dan lain-lain.
Baca juga: Arsenal vs Tottenham Hotspur: Prediksi Skor di Duel Panas London Utara
Setelah proses serah terima, ubarampe tersebut kemudian dibawa ke Cepuri Pantai Parangkusumo.
Ada serangkaian prosesi yang dilewati, sebelum akhirnya ubarampe tersebut dilarung ke Pantai Parangkusumo.
Carik Tepas Nduwara Pura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Wijaya Pamungkas mengatakan labuhan merupakan bentuk manifestasi rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Rasa syukur karena Ngarsa Dalem sudah diberi kesehatan selama memangku jabatan sebagai raja Keraton Yogyakarta.
"Selama 32 tahun, Ngarsa Dalem sudah diberi kesehatan. Labuhan ini juga sebagai sarana, dengan harapan Allah memberikan sesuatu yang positif, apalagi saat ini masih dalam kondisi pandemi," katanya, Minggu (14/03/2021).
Ia menyebut labuhan tidak hanya dilaksanakan di Pantai Parangkusumo saja, tetapi juga di Gunung Merapi dan Gunung Lawu.
Baca juga: Ketua Umum Persit Hetty Andika Perkasa Bagikan Sembako di Magelang
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Nugroho menambahkan labuhan merupakan kegiatan tahunan yang rutin diadakan.
Namun dengan adanya pandemi COVID-19, maka kegiatan labuhan tidak dilaksanakan seperti biasa.
"Karena masih dalam pandemi COVID-19, maka labuhan digelar tetap dengan mematuhi protokol kesehatan. Para abdi dalem tetap memakai masker selama prosesi," tambahnya.
Meski berlangsung singkat, prosesi labuhan rupanya menarik minat wisatawan Pantai Parangkusumo.
Para wisatawan justru turut mengikuti prosesi ritual di doa di Cepuri Parangkusumo dan ikut mengarak ubarampe ke laut. (maw)